Bipolar: Deteksi Dini Hingga Pengobatan

By nova.id, Kamis, 28 Maret 2013 | 01:55 WIB
Bipolar Deteksi Dini Hingga Pengobatan (nova.id)

Bipolar Deteksi Dini Hingga Pengobatan (nova.id)

"Ilustrasi "

Dalam sebuah berita di guardian.co.uk, ia mengatakan bahwa hidupnya kembali bermakna setelah ia didiagnosis mengalami gangguan bipolar. Pasalnya, kondisi ketika ia tak tahu-menahu kondisi dirinya justru membuat ia merasa depresi. "Dulu saya merasa menjalani hidup dengan sebuah lubang besar di punggung saya. Namun setelah didiagnosis bipolar dan saya berobat, saya merasa lubang tersebut seolah ditutupi oleh semen," ujarnya.

Dari cerita tersebut, jelas terlihat bahwa orang dengan gangguan bipolar dapat menjalani hidup seperti sedia kala selama ia menjalani pengobatan yang tepat dan simultan. Kondisi ketika penyakit tak terdeteksi justru dapat menurunkan kualitas hidup, karena adanya kegamangan atas apa yang terjadi pada dirinya.

Diagnosis yang akurat serta terapi yang dijalankan dengan disiplin dan optimal, ujar Dr. AAA Agung Kusumawardhani, SpKJ (K), pada akhirnya dapat memperkecil risiko suicide pada mereka yang terkena bipolar disorder. "Kualitas hidup mereka akan pulih asal mendapatkan penanganan yang tepat," tambahnya.

Ciri-Ciri Bipolar

Coba perhatikan dari ciri-ciri bipolar di bawah ini, apakah banyak poin yang sesuia dengan kondisi Anda?

-   Sering merasakan gembira yang berlebih dan lain dari biasanya.

-   Mudah merasa marah dan kesal pada suatu hal.

-   Percaya diri meningkat drastic.

-   Tidak merasa butuh tidur.

-   Banyak bicara dengan cara yang lebih cepat dari umumnya.

-   Energik dan sangat aktif.

-   Pikiran seperti selalu berlomba.

-   Konsentrasi mudah teralih.

-   Bermasalah di lingkup pekerjaan dan sosial.

-   Lebih tertarik pada hal yang bersifat seksual.

-   Sering melakukan perilaku berisiko.

-   Boros.

Proses Diagnosis

Apabila ciri-ciri tersebut banyak yang sesuai dengan kondisi, maka sebaiknya segera lakukan deteksi dini. Tahap-tahap deteksi dini hingga penyembuhan adalah sebagai berikut:

1.   Skrining

Metode ini meliputi pemberian edukasi, melakukan survei, mengikuti MDQ (Mood Disorder Questionnaire)

2.   Pemeriksaan

Pada tahap ini akan berlangsung wawancara klinis mengenai gejala dan riwayat kesehatan, juga ada diagnosis dini.

3.   Perbaikan kualitas hidup

Dilakukan dengan member terapi psikofarmaka  dan psikososial.

Annelis Brilian