Setelah itu, perkembangan otak manusia pun akan melambat. "Jadi manfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya," anjur Agustina Untari, psikolog. Cepatnya perkembangan otak dalam periode ini ditandai dengan pertambahan berat otak dari 400 gr di waktu lahir menjadi hampir 3 x lipatnya setelah akhir tahun ketiga.
Sekadar untuk diketahui, pada masa awal usianya, fungsi kedua belahan otak bayi masih sama. Hal ini bisa terlihat dari cara bayi meraih benda dengan menggunakan kedua tangannya. Setelah otak berkembang, secara individual fungsi belahan otak kanan dan kiri menjadi berbeda. Perkembangan ini menyebabkan anak cenderung memakai tangan tertentu (umumnya kanan) untuk melakukan sesuatu.
Contoh lain akan pentingnya stimulasi terlihat pada penelitian tentang huruf L yang diadakan di Jepang. Dari riset yang dilakukan ditemukan, bayi-bayi di negeri Sakura hingga usia 6 bulan masih peka terhadap konsonan "L". Namun, saat menginjak usia 1 tahunan kepekaan itu hilang karena konsonan L dalam bahasa Jepang tidak diperlukan. "Itu salah satu bukti kalau otak tidak distimulasi, sinaps-sinapsnya (simpai) akan hilang begitu saja."
IBARAT PESAWAT TELEPON
Psikolog yang akrab disapa Ina ini mengibaratkan saraf-saraf dalam organ otak sebagai kumpulan pesawat telepon yang koneksinya belum terhubung satu sama lain. Agar koneksi antara pesawat telepon di dalam otak "saling nyambung" diperlukan stimulasi. Tujuan stimulasi adalah mengembangkan hubungan (network) antara satu saraf dengan saraf lain.
"Saat anak sudah sekolah, ia akan lebih cepat menangkap pelajaran yang diberikan karena 'pesawat-pesawat telepon' miliknya sudah terkoneksi sebelum itu. Sebaliknya, bila pesawat-pesawat telepon itu tidak distimulasi maka sinaps-sinapsnya akan hilang. Bahkan beberapa ahli percaya, kalau tidak ada rangsangan, jaringan organ otak jadi mengecil akibat menurunnya jaringan fungsi otak."
Masalahnya, begitu banyak hal yang perlu dipelajari si bayi kecil lewat kelima indranya; ada indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba hingga pengecap. Yang diharapkan Ina, orang tua rajin menstimulasi semua indra bayi secara seimbang agar tumbuh kembangnya menjadi optimal. Nah, kali ini yang akan dibahas adalah stimulasi indra peraba dan indra pengecap.
STIMULASI INDRA PERABA
Sebenarnya, secara tidak sadar, orang tua sudah melakukan beberapa stimulasi indra sentuhan dari hari ke hari. Hanya saja, mungkin upayanya kurang maksimal. Agar lebih maksimal berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
* Pijat bayi
Pijatan dapat memberi efek relaks pada bayi. Penelitian membuktikan bayi prematur yang sering dipijat akan tumbuh lebih baik, lebih cepat, lebih tenang serta lebih jarang menangis ketimbang bayi-bayi prematur yang tidak dipijat. "Jadi terbukti sentuhan orang tua mempengaruhi perkembangan bayi, bukan?"