Agar Si Kecil Terhindar Dari Pelecehan Seks

By nova.id, Minggu, 29 Mei 2011 | 17:27 WIB
Agar Si Kecil Terhindar Dari Pelecehan Seks (nova.id)

Ajarkan tentang pendidikan seks dan latih ia untuk berkata "tidak" kepada orang yang mencoba menyentuh bagian-bagian tertentu dari tubuhnya.

Baik si Upik maupun Buyung tentulah belum tahu apa itu pelecehan seks, hingga ia pun tak mengerti apa dampaknya buat dirinya. Malah ia mengira, si om atau tante meraba-raba bagian tubuhnya karena sayang dan perhatian padanya. Apalagi, si pelaku biasanya lebih dulu akan merayu, entah dengan iming-iming makanan, mainan, bahkan diajak jalan-jalan. Tentu ia akan senang, hingga ia pun senang-senang saja kala diperlakukan demikian, karena ia tak mengerti. Orang tua pun tak akan tahu kalau anaknya sudah dicabuli karena tak ada keluhan apa pun darinya.

Lain hal bila anak sampai diperkosa. Karena ada penetrasi, otomatis ia merasa kesakitan hingga hal itu menjadi sesuatu yang tak menyenangkan untuknya. Sekalipun ia telah diiming-imingi hadiah. Untuk selanjutnya, bisa dipastikan ia akan berontak dan tak mau lagi diperlakukan seperti itu kala si pelaku kembali membujuknya. Bahkan, tak tertutup kemungkinan untuk mudah terdeteksi pula oleh orang tua karena si kecil pasti akan menunjukkan perilaku "aneh" semisal sering mengeluh sakit di organ kelaminnya.

Ketidaktahuan anak bahwa dirinya mengalami pelecehan seks, selain disebabkan keterbatasan kemampuan kognitifnya, menurut Alma Nadhira, Psi., juga lantaran tak ada masukan di benaknya bahwa hal itu harusnya tak boleh sampai ia alami. "Di Indonesia, kan, masih banyak yang beranggapan seks itu sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, apalagi kepada anak balita. Bahkan, tak jarang orang tua menganggap hal seperti itu belum penting untuk diajarkan pada anak prasekolah," tutur psikolog di RS Fatmawati, Jakarta ini.

Itulah mengapa, lanjutnya, kerap terjadi pelecehan seks dan perkosaan pada anak balita yang dilakukan orang dewasa maupun anak tanggung. Sering, kan, kita mendengar ataupun membaca berita-berita tersebut? Bahkan, pelakunya tak jarang orang tua si korban sendiri, yang harusnya justru melindungi dan bukan malah mencelakakan anak. Sungguh tragis memang!

AJARKAN PENDIDIKAN SEKS

Tentu kita tak ingin hal tersebut menimpa si kecil, kan? Terlebih pada si Upik yang umumnya kerap jadi sasaran empuk si pelaku. Nah, agar si kecil terhindar dari pelecehan seks, yang pertama-tama harus kita lakukan tentulah menghapus anggapan kolot bahwa pembicaraan tentang seks kepada anak balita adalah tabu. Kalau tidak, bagaimana kita bisa mendidik si kecil agar mampu menjaga diri?

Soalnya, untuk menghindari si kecil dari pelecehan seks, mau tak mau, kita harus mengajarkannya pendidikan seks. Seperti dikatakan Nadhira, "Kita harus memberikan pada anak, masukan atau pengetahuan mengenai seks sejak dini." Tentu saja bukan pengetahuan seks mengenai hubungan intim suami-istri, melainkan lebih pada mengenalkan bagian-bagian tubuhnya yang sensitif seperti paha, dada, bokong, alat vital, dan bibir.

"Beri tahu anak bahwa bagian-bagian tersebut tak boleh dilihat dan disentuh orang lain, selain kedua orang tuanya dan tenaga medis. Bahkan, untuk tenaga medis pun harus seijin dan didampingi orang tua," terang Nadhira. Misal, "Nak, bagian-bagian tubuhmu yang ini enggak boleh dipegang oleh orang lain, ya. Jika ada orang lain yang coba-coba, katakan, kata Bunda, itu enggak boleh karena enggak baik. Kalau orang itu memaksa atau sampai menyakiti, kamu teriak saja dan langsung bilang sama Bunda atau Ayah, ya."

Selain itu, jelaskan pada si kecil apa yang dimaksud pelecehan seks. Tentu penyampaiannya harus selalu dengan menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti anak seusianya. Misal, "Nak, jika ada orang lain yang suka pegang-pegang organ tubuh kamu yang enggak boleh dipegang sama orang lain, itu namanya kamu telah dilecehkan secara seksual. Begitu juga jika ada yang mengintip kamu sedang mandi."

Kemudian, tekankan padanya bahwa selain orang asing, bisa juga orang yang dekat dengannya akan melakukan pelecehan seks tersebut, "Nak, yang bisa melakukan pelecehan seksual itu bukan hanya orang asing melainkan juga orang-orang yang ada di dekat kamu, entah guru, teman, ataupun saudara. Jadi, walau mereka kamu kenal, tetap tak boleh melakukan hal tersebut kepada kamu. Jika ada yang berbuat begitu, bilang, ya, sama Bunda atau Ayah." Di akhir penjelasan selalu tekankan agar ia bilang pada orang tua jika mengalami hal tersebut.

LATIHAN MENOLAK