Tabloidnova.com - Tampaknya kabar gagal sensor untuk film yang diadaptasi dari novel erotis karya EL James, Fifty Shades of Grey sehingga tak tayang di bioskop Indonesia bukan sesuatu yang mengejutkan.
Terutama bila mengingat banyaknya kriteria dari sebuah tayangan untuk dapat lulus sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF), termasuk soal batas adegan seksualitas dan kekerasan.
Dan kendati belum ada keterangan mendetail mengenai bagian mana saja dari Fifty Shades of Grey yang tak lulus sensor, namun jika menilik kembali konsep dan materi dalam kisah Fifty Shades of Grey, mungkin saja alasannya sudah dapat ditebak oleh banyak kalangan.
Fifty Shades of Grey mengisahkan hubungan asmara membara seorang mahasiswi, Anastasia Steele (diperankan Dakota Johnson) yang jatuh cinta pada pengusaha kaya Christian Grey (Jamie Dornan). Seiring waktu saat hubungan cinta di antara mereka mulai merekah, Anastasia menemukan bahwa Christian ternyata memiliki preferensi seksual tak wajar, yakni mendapatkan kepusan seksual melalui cara kekerasan dan penyiksaan.
Terlanjur cinta, Anastasia pun mencoba mengikuti 'permainan' Christian yang penuh bahaya di atas tempat tidur. Adegan demi adegan seksual nan erotis pun digambarnya cukup gamblang di film ini, mengikuti alur cerita dalam novel aslinya.
Namun demikian, tampaknya Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang tidak menayangkan film garapan sutradara Sam Taylor-Johnson ini. Sebelumnya sempat diberitakan, Malaysia telah lebih dulu menyatakan film ini akan dicekal.
Salah satu alasan kuatnya, karena film ini mengandung 'adegan intim yang tidak alami'. Seperti juga dilansir Variety, negeri tetangga Malaysia enggan menayangkan film Fifty Shades of Grey, lantaran menurut ketua badan penyensoran film Malaysia, "Film ini lebih terlihat seperti pornografi daripada karya film dengan banyaknya adegan seksual yang terpampang di sana."
Sementara di Filipina, film ini dinyatakan boleh tayang dengan berbagai penyensoran. Bahkan sebelumnya juga sempat diberitakan, di Inggris Raya film ini sengaja diberi label 18 (hanya boleh ditonton oleh penonton berusia atas 18 tahun).
Dan ini merupakan hal yang jarang diberikan pada sebuah film di Inggris Raya. Sehingga label itu diberikan kepada Fifty Shades of Grey dengan alasan karena dalam film ini disebut mengandung adegan seksual mencapai 20 persen dari keseluruhan durasi tayangannya.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com (DARI BERBAGAI SUMBER)