"Burung" Si Buyung Kecil? Jangan Bingung!

By nova.id, Senin, 19 Desember 2011 | 08:47 WIB
Burung Si Buyung Kecil Jangan Bingung (nova.id)

Siapa tahu memang karena tubuhnya montok hingga penisnya tertutup lemak. Kalaupun terbilang kecil, toh, bisa diterapi sejak dini.

Bu-Pak, sebagai orang tua, kita "hobi" banget, kan, membanding-bandingkan si kecil dengan bayi lain. Termasuk masalah alat vitalnya dan kemudian panik sendiri ketika melihat, "Kok, anaknya si Mira, penisnya lebih besar. Padahal umurnya sama dengan anakku."

Kekhawatiran semacam itulah, tutur dr. Jose R.L. Batubara, SpA, dari Bagian Endokrinologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, yang umumnya dikeluhkan orang tua saat datang berkonsultasi ke dokter.

BESAR-KECIL

Penis, jelas Jose, disebut kecil alias mikropenis bila ukurannya kurang dari dua standar deviasi rata-rata. Artinya, ukuran panjang penis si bayi berselisih 2 cm dibanding bayi lahir normal yang biasanya memiliki penis berukuran sekitar 3,5 cm. "Nah, kalau panjang penisnya cuma 1 cm, baru bisa dikategorikan mikropenis. Kasus seperti ini yang sebetulnya perlu dikonsultasikan pada dokter guna dicarikan penyebab sekaligus penanganan selanjutnya."

Sementara itu, ada pula kategori penis kecil yang sebenarnya tak perlu dipusingkan, yakni small penis atau bila ukurannya kurang dari satu standar devisiasi rata-rata. "Jika saat lahir ukuran penisnya sekitar 2,5 cm, tak usah kelewat dicemaskan."

Penis itu sendiri, terang DR. dr. Akmal Taher spesialis Urologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, merupakan organ seks sekunder yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh faktor hormon, yakni hormon testosteron. "Dengan begitu, bila ada gangguan hormonal karena faktor bawaan, misalnya, pertumbuhan penis akan terganggu pula. Gangguan hormonal inilah yang diduga menjadi penyebab keterlambatan pertumbuhan penis. Makanya, muncul kasus penis kecil," ujar Akmal.

Meski, seperti diutarakan Jose pada kesempatan terpisah, besar-kecil ukuran penis, amat relatif sifatnya. "Bisa saja seorang bayi sebetulnya tidak berpenis kecil. Tapi jadi terlihat "tenggelam" karena badannya montok hingga pangkal penisnya tertutup lemak." Hal senada dikatakan Akmal. "Pada bayi gemuk, umumnya penis terlihat jadi kecil. Sedangkan kalau bayinya kurus dan bertubuh kecil, kemungkinan penisnya memang kecil."

Nah, untuk memastikan apakah "burung" si buyung termasuk mikropenis atau bukan, harus dibawa ke dokter. Tepatnya, dokter yang mendalami endokrinologi anak mengingat "gangguan" ini terkait dengan masalah hormonal.

Penyebab mikropenis pun beragam. "Bisa karena perkembangan organ yang tidak optimal, juga akibat adanya sindrom-sindrom tertentu. Bisa juga idiopatik, yakni bila penyebabnya tidak diketahui dengan jelas."

TAK TERGANTUNG UKURAN

Di Indonesia, lanjut Jose, sebetulnya sudah ada penelitian di beberapa kota besar mengenai ukuran rata-rata penis pada anak sesuai tahapan usianya. Hasilnya, ternyata ukuran penis rata-rata sampai anak usia 5 tahun, tidak berbeda dengan ukuran standar yang "dianut" luar negeri.