Namun, bila bayi Anda terpaksa harus terbang sebelum waktu itu, dia bisa terbang pada usia dua minggu, dengan catatan kesehatannya dinyatakan bagus oleh dokter. Selain itu, kondisi Anda sendiri juga harus bagus. Artinya, tidak ada komplikasi yang menyertai proses kelahiran. Bayi yang prematur lebih rentan terhadap kuman, itu sebabnya biasanya bayi dengan kondisi seperti ini perlu waktu yang lebih lama sebelum diizinkan terbang.
Jangan ragu bertanya pada dokter anak mengenai kesehatan bayi Anda untuk diajak terbang. Sekadar catatan, maskapai penerbangan tidak mengizinkan bayi di bawah usia satu minggu untuk terbang tanpa surat kesehatan dari dokter. Umumnya, orangtua khawatir perubahan tekanan udara yang terjadi selama terbang akan membahayakan telinga bayi.
Perubahan tekanan udara selama lepas landas dan mendarat ini memang sedikit menyakiti telinga bayi, tapi tidak mengakibatkan kerusakan dalam jangka panjang. Bila bayi Anda mengalami infeksi telinga, perubahan tekanan udara ini akan membuat telinganya sangat tidak nyaman. Jika ini yang terjadi, sebaiknya tunda perjalanan Anda. Umumnya, bayi akan merasa lebih nyaman bila mengisap sesuatu selama lepas landas dan mendarat. Jadi, sebaiknya Anda menyusuinya atau beri dia susu dalam botol.
Untuk meminimalisir gangguan jadwal kegiatan bayi Anda selama dia terbang melintasi zona waktu yang berbeda, sebaiknya sediakan satu jam yang tetap menunjukkan waktu asal domisili Anda. Sehingga, jadwal kegiatan bayi Anda tidak terganggu. Agar tidak stres selama perjalanan karena mengurus bayi, sebaiknya terbanglah bersama pasangan, saudara, atau kerabat.
Hasuna Daylailatu