Serba-serbi Pola Tidur Bayi

By nova.id, Kamis, 13 Oktober 2011 | 22:18 WIB
Serba serbi Pola Tidur Bayi (nova.id)

Serba serbi Pola Tidur Bayi (nova.id)

"Ilustrasi "

Bayi yang tidurnya kurang biasanya pertumbuhan fisiknya tak sebagus bayi yang tidurnya cukup. Manfaat lain dari tidur juga bisa disimak dari sebuah penelitian yang dilansir di London tahun 1998. Penelitian tersebut mengungkap bahwa bayi yang banyak tidur, perkembangan otaknya akan optimal. Mengapa demikian? Aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh kembang otak. Hal ini bisa dimengerti karena 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan saat anak tidur. Khususnya pada stage ketiga dan keempat tahapan tidur (lihat boks tahapan tidur, Red.).

Hormon pertumbuhan inilah yang bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan. Selain itu hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh memperbaiki dan memperbarui seluruh sel yang ada di tubuh, dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Nah, proses pembaruan sel ini akan berlangsung lebih cepat kalau si bayi sering terlelap.

TAHAPAN TIDUR BAYI

Proses dari mengantuknya bayi sampai tertidur lelap dibedakan menjadi 2 fase. Fase pertama adalah tidur tenang atau non-REM (Rapid Eye Movement). Kedua adalah fase tidur aktif atau REM.

* Tidur REM

Disebut tahap REM atau juga tahap mimpi. Umumnya, pola pernapasan dan denyut jantung si kecil tidak teratur, serta tidak terjadi pembentukan keringat. Kadang kala, ia tertidur sambil tersenyum, tertawa, atau bahkan mengigau. Kaki dan tangannya juga bisa bergerak-gerak. Meski begitu aktif, bayi akan tetap tidur lelap dan sulit dibangunkan. Tahapan REM ini diduga berperan penting dalam memulihkan pikiran, daya ingat, serta mempertahankan fungsi sel-sel otak.

Bayi mengalami tidur REM sejak berusia 6-7 bulan dalam kandungan. Bayi prematur menggunakan 80% waktu tidurnya dalam keadaan REM, sedangkan bayi yang lahir normal hanya sekitar 50%. Meski belum diketahui mengapa bayi banyak menghabiskan waktu tidurnya dalam keadaan REM, ada pendapat yang menyatakan bahwa tidur REM sangat penting bagi perkembangan bayi.

* Tidur Non-REM

Tidur non-REM adalah tidur nyenyak(deep sleep). Pada fase ini bayi berada dalam keadaan relaks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur. Pada tahapan ini, hormon-hormon pertumbuhan diproduksi untuk memulihkan tubuh, memperbaiki sel, serta membangun otot dan jaringan pendukung. Sering kali bayi berkeringat, makanya begitu bangun ia merasa segar dan bugar.

TERLALU LAMA ATAU SEBENTAR?

Lazimnya bayi tidak mengalami masalah tidur. Ia bisa dengan cepat tertidur pulas dan tidak mudah terbangun. Namun kadang ada juga yang sulit tidur dan mudah terbangun. Mengenai lamanya tidur yang ideal memang tidak bisa disamaratakan. Pada bulan-bulan pertama porsi tidur bayi bisa mencapai 16 jam per hari dan jumlah ini berangsur-angsur akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia (lihat tabel, Red.).

Berapa lama si bayi tidur tentu harus diperhatikan sebab seperti telah dijelaskan lamanya tidur berpengaruh pada perkembangan fisik dan otaknya. Sayangnya, bayi sering kurang tidur justru akibat kesalahan orangtua yang mungkin tidak disengaja. Contohnya, karena ingin mendisiplinkan si kecil dalam hal makan/minum, orangtua membangunkannya untuk disusui. Padahal kalau bayi memang merasa lapar, meski sedang tidur ia pasti akan terbangun dengan sendirinya dan menangis. Begitupun kalau ia ingin buang air kecil atau air besar.

Yang juga perlu diketahui para orangtua, bayi tak mengenal istilah sulit tidur atau kurang tidur seperti orang dewasa karena umumnya mereka memiliki pola tidur sendiri yang berbeda dari orang dewasa. Sebaliknya, tak ada pula bayi yang kebanyakan tidur karena mereka akan langsung terbangun begitu merasa lapar, haus, dan sebagainya. Yang penting, usahakan waktu dan kualitas tidurnya cukup. Caranya? Perhatikan kenyamanan ruang tidurnya. Pastikan ventilasinya baik, pencahayaannya pas tidak kelewat terang ataupun gelap, tidak berisik, dan suhunya tidak terlalu dingin ataupun panas.

Untuk menjaga kualitas dan waktu tidur bayi, orangtua dapat membiasakan waktu tidur secara teratur. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengajarinya bahwa malam hari adalah waktu tidur. Caranya, biasakan menyusui dan mengganti popok dengan penerangan redup di malam hari. Selain itu, jangan mengajaknya bermain usai mengganti popoknya yang basah. Setelah selesai, baringkan saja dan ajak ia kembali tidur.

Bayi yang selalu kurang tidur tentu akan mengalami dampak merugikan pada pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan hormon dan sel-sel tubuhnya juga terganggu sehingga akan menurunkan daya tahan tubuhnya. Kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun padahal sel darah putih menentukan efektivitas sistem daya tahan tubuh. Akibatnya, si kecil jadi gampang sakit. Secara emosional, bayi yang kurang tidur biasanya juga rewel. Tentu ini akan merepotkan orangtuanya bukan?

PERKIRAAN WAKTU TIDUR BAYI PER HARI

UsiaTidur Siang (jam)Tidur Malam (jam)Total Wakyu (jam)0-1 bulan± 7,5± 8,5163 bulan± 5± 10156 bulan± 4,5± 1014,59 bulan± 3± 111412 bulan± 2,5± 1113,5

Usia

Tidur Siang (jam)

Tidur Malam (jam)

Total Wakyu (jam)

0-1 bulan

± 7,5

± 8,5

16

3 bulan

± 5

± 10

15

6 bulan

± 4,5

± 10

14,5

9 bulan

± 3

± 11

14

12 bulan

± 2,5

± 11

13,5

Santi