Tabloidnova.com - Clayton Whittemore (21) menangis saat mendengar vonis atas dirinya yang diganjar hukuman penjara selama 25 tahun, karena terbukti telah membunuh kekasihnya yang cantik, Alexandra Kogut (18).
Clayton dan Alexandra adalah sepasang kekasih yang telah berhubungan sejak sama-sama masih di bangku SMA. Namun selulus SMA, mereka harus hidup terpisah lantaran Alexandra diterima kuliah di kota lain.
Suatu hari Clayton menjenguk Alexandra dengan melakukan perjalanan lebih dari 100 mil jauhnya, Namun ketika saling bertemu dan melepas rindu, bukan reuni romantis yang terjadi. Alexandra jusru tewas di tangan kekasihnya. Kekasihnya, menghabisinya dengan menggunakan alat pengeriting rambut (curling iron)!
Clayton bertemu Alexandra saat masih sama-sama di SMA yang berada di kampung halaman mereka, New Hartford, Connecticut, AS. Mereka telah berpacaran selama hampir dua tahun dan tampak seperti pasangan ideal yang diimpikan banyak orang.
Clayton adalah atlet dan bintang lapangan olahraga hoki yang berprestasi di sekolahnya. Sementara Alexandra menjadi kapten tim renang lokal di daerahnya. Pada tahun 2012, Alexandra pindah dari kampung halamannya untuk kuliah ilmu komunikasi di sebuah universitas di Brockport, New York.
Sedangkan Clayton tetap tinggal di Connecticut untuk belajar akuntansi. Keduanya mengatakan kepada teman-teman dan keluarga mereka akan tetap saling mencintai, meskipun jarak sejauh 150 mil telah memisahkan mereka. Bahkan suatu saat mereka pun ingin hidup bersama.
Pada September 2012, setelah Alexandra memulai kuliahnya, ia menulis di akun Twitter-nya, bahwa ia merasa sangat senang karena kekasihnya, Clayton, akan datang menjenguknya tak lama lagi. "Saya begitu bersemangat karena @Whittemore21 (nama akun Twitter Clayton) akan datang ke Brockport Sabtu dan kami akan bersama selama beberapa minggu."
Akan tetapi, Alexandra tampaknya tak bahagia setelah bertemu kekasihnya itu. Dari tweet selanjutnya yang ia unggah pada malam harinya, Alexandra menulis singkat, "Seharusnya saya tahu...". Seolah-olah ia telah meramalkan sesuatu, namun tak ada yang bisa menduga apa yang Clayton lakukan beberapa jam kemudian.
Dalam sidang dibacakan, pada dini hari tanggal 29 September 2012, sekitar pukul 02.00, Clayton mengaku bertengkar dengan Alexandra, lalu menyerang kekasihnya itu. Di kamar asrama Alexandra, ia memukuli kekasihnya dengan tinjunya dan alat pengeriting rambut milik Alexandra hingga tewas. Setelah tahu Alexandra sudah tak bernyawa, Clayton pun pergi meninggalkannya.