Menyiasati Gairah Seksual di Bulan Puasa

By nova.id, Rabu, 20 Juli 2011 | 06:29 WIB
Menyiasati Gairah Seksual di Bulan Puasa (nova.id)

Namun demikian, papar Boyke, bukan berarti selama Ramadan suami istri harus menghentikan aktivitas seksnya sama sekali. Tak ada larangan dalam agama untuk melakukan hubungan seks di bulan Ramadan. Hanya saja, jangan di saat berpuasa. Jika biasanya pasangan melakukan hubungan intim di sore atau pagi hari, maka selama bulan puasa, pasangan mesti mencari waktu yang sesuai, yaitu pada malam hari setelah waktu salat Tarawih.

"Sebaiknya pasangan juga tidak langsung berhubungan seks setelah berbuka puasa," anjur Boyke. Soalnya, saat itu kantung pencernaan masih penuh oleh makanan. "Bisa dibayangkan betapa tidak nyamannya jika hubungan seks dilakukan dalam kondisi seperti ini." Organ pencernaan juga sedang bekerja ekstra keras, sehingga memerlukan energi yang tidak sedikit. Sementara energi yang dikeluarkan untuk berhubungan seks pun sangat besar. Jadi, energi yang dikeluarkan tubuh akan berlipat ganda.

Selain itu, setelah berbuka, umat Islam juga dianjurkan menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas ibadah, seperti tadarus atau salat Tarawih. Akibatnya jika hubungan seksual dilakukan di waktu tersebut akan tersisa perasaan kurang enak yang merusak konsentrasi dan akhirnya mengganggu kualitas hubungan intim.

Waktu yang tepat lainnya adalah menjelang sahur. Kelebihannya, di waktu ini pasangan sudah cukup beristirahat, sehingga kondisi tubuh pun sudah lebih bugar. Namun agar waktunya lebih leluasa, usahakan pasangan bangun lebih awal. Misalnya, jam 3 pagi, sehingga tidak terburu-buru. Juga ada waktu sisa yang bisa dipergunakan untuk memasak makanan sahur.

Saeful