Memilih Persalinan, Caesar atau Normal?

By nova.id, Minggu, 17 Juli 2011 | 00:45 WIB
Memilih Persalinan Caesar atau Normal (nova.id)

Siapa bilang melahirkan caesar lebih enak? Mungkin para Bapak. Mereka merasa diuntungkan, karena kondisi kewanitaan sang istri tidak berubah.

Artis penyayi Titi DJtak pernah berharap ia melahirkan caesar. Tapi, ketika kehamilannya memasuki usia 8 bulan, ia mengeluarkan bercak darah. Ditambah lagi posisi bayi kembar yang dikandungnya tak memungkinkan untuk lahir normal. Yang satu terlilit tali pusar. Satu lagi sungsang. Maka, keinginannya untuk melahirkan normal tak kesampaian. "Padahal, saya pengen ngerasain sakit-sakitnya, mules-mulesnya," cerita ibu dua putri dan satu putra ini pada nakita.

Dan, operasi caesar pun berulang ketika ia melahirkan anak keduanya. Pasalnya, jarak yang terlalu dekat tidak memungkinkan buat seorang ibu yang pernah melahirkan caesar meminta kelahiran normal.

Apa boleh buat. Cerita semacam di atas memang kerap terjadi. Bahkan, ada ibu yang sudah merasakan mules dua hari, pada akhirnya harus melahirkan lewat operasi caesar.

INDIKASI GAWAT

Operasi caesar yaitu suatu tindakan melahirkan bayi melalui perut. Dengan kata lain proses melahirkan bayi ini tidak melalui jalan lahir biasa (vagina)."Tetapi, ini harus dilakukan berdasarkan adanya indikasi medis," tegas Dr.H. Boyke Dian Nugraha, DSOG, MARS.

Indikasi medis menunjukkan adanya kelainan, baik pada ibu ataupun janin. Seperti kita tahu, dalam proses persalinan ada tiga faktor penentu yang dikenal dengan istilah 3P.

Yang pertama power, yaitu tenaga mengejan atau kontraksi otot dinding perut rahim. Kemudian passage keadaan jalan lahir. Dan, passanger, yakni si janin yang hendak dikeluarkan.

Kelainan power yang berakibat pada dilakukannya operasi caesar yaitu, keadaan ibu berpenyakit jantung atau asma yang akut, daya mengejan lemah, dan beberapa penyakit menahun lain yang mempengaruhi tenaga.

Kelainan passage biasanya timbul karena sempitnya panggul, tertutupnya jalan lahir oleh plasenta, atau terdapat infeksi di jalan lahir sehingga dikhawatirkan akan menular ke anak, misalnya herpes kelamin.

Kelainan passanger karena bayi dengan berat lahir besar (lebih dari 4 kg), bayi sungsang untuk kelahiran pertama, atau diduga janin dengan keadaan denyut nadi kacau dan melemah.

Saat ini operasi caesar dianggap mampu menyelamatkan bayi-bayi yang tidak bisa lahir lewat persalinan normal. Misalnya saja, bayi prematur yang mengalami gangguan pernapasan.