Yang Diharapkan Istri dari Suaminya

By nova.id, Senin, 14 Februari 2011 | 17:02 WIB
Yang Diharapkan Istri dari Suaminya (nova.id)

10. Tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk

Seperti merokok, tidak ganti baju sepulang kantor, menyimpan kaos kaki sembarangan, main judi, minum minuman keras, ataupun pencandu obat. "Harapan ini agar dikomunikasikan dengan baik, tidak dengan omelan, menyindir, dan memarahi. Kalau tidak, alih-alih berubah, tapi malah tambah parah." Jadi, sebaiknya kalau sedang berusaha meminta suami mengubah kebiasaannya, jangan katakan, "Kamu selalu" Tapi katakan, "Saya kepengin." Atau, "Sepertinya akan lebih baik jika." Jadi kita lontarkan apa yang kita inginkan.

Bila suami memang bermasalah, seperti suka main judi, mabuk-mabukan, atau kecanduan obat, istri harus menyadarkan suami bahwa itu kebiasaan buruk yang merusak dirinya dan menganggu kehidupan keluarga. Mungkin istri bisa membawanya ke profesional, seperti psikolog atau ke dokter. Kalau suami mau melakukan itu dan istri mau bekerja sama dalam proses pemulihan, mungkin harapan istri bisa tercapai.

11. Royal memberi uang belanja

Setiap keluarga punya kebijakan keuangan. Ada suami yang menyerahkan semua uangnya pada istri untuk dikelola, ada pula yang pakai sistem jatah, bahkan ada yang sangat pelit hingga hanya memberi uang belanja ala kadarnya. Kalau istri mau uang belanja lebih, maka pintar-pintarnya istri merayu suami. Prinsipnya, mengkomunikasikan dan ada saling pengertian.

12. Suami mendengar nasehat istri

Karena istri adalah rekan hidupnya, suami memang harus minta pendapat istri dalam mengambil keputusan. Tapi istri juga mesti mengetahui, tak semua suami bisa melakukan seperti itu, tergantung latar belakangnya. "Kalau suami dari keluarga yang demokratis, mungkin lebih mudah melakukannya dibanding yang dari keluarga yang ayahnya seorang pemegang keputusan, tanpa perlu minta pendapat ibunya."

Kalau istri ingin suami mendengar nasehatnya, istri harus pintar mengambil hati suaminya. Misal, bicara seperti halnya seorang kekasih, yaitu dengan penuh afeksi, sehingga suami akan tergugah dan mendengarkan nasehat istri.

13. Membantu keluarga besar istri

Boleh-boleh saja suami membantu mertua dan ipar. Begitu pula sebaliknya, istri pada keluarga suaminya. Hanya saja perlu diingat, bila sudah menikah, maka yang terpenting adalah keluarga inti: istri, suami, dan anak.

Bukan berarti, keluarga diabaikan. Tapi bukanlah prioritas utama. Kalau suami bisa bantu, maka bantulah. Jadi, "istri janganlah menuntut kelewat tinggi, misalnya suami memperhatikan ibunya, menyekolahkan adiknya, memberi modal kakaknya, dan segala macam."

Dedeh Kurniasih