Hampir setiap orang memiliki gambaran tentang keluarga dengan dua orangtua. Namun, bagi sebagian orang, kenyataannya ternyata mereka harus menjadi orangtua tunggal, entah karena perceraian atau kematian. Kehidupan seorang single parent bisa sangat sibuk. Selain mengasuh dan merawat anak-anak, Anda juga masih harus bekerja untuk menghidupi keluarga. Jadi, bagaimana Anda harus menyesuaikan diri?
Yang pertama, Anda harus menerima kenyataan bahwa Anda sendirian. Setelah Anda mampu menerima keadaan, akan lebih mudah untuk melaluinya. Buang jauh-jauh harapan palsu bahwa mantan suami mungkin akan kembali atau beberapa pria lain akan datang dan menyelamatkan Anda. Fokus saat ini adalah anak dan diri Anda.
Anda juga harus ingat bahwa Anda tidak sendirian. Anda masih punya anggota keluarga atau teman yang bersedia membantu. Jika tidak memiliki anggota keluarga atau teman, tak ada salahnya mencari komunitas untuk orangtua tunggal. Di sana, Anda akan bertemu orang lain yang berada dalam situasi yang sama. Berpartisipasi dalam komunitas akan memberi Anda kesempatan untuk berbagi perasaan dan mendapatkan nasihat.
Menjaga hubungan dengan sahabat atau teman baik juga perlu. Tak perlu membuang waktu dengan orang-orang yang sok baik tapi justru malah membuat Anda stres. Pastikan anak tahu siapa teman Anda dan kepada siapa mereka dapat minta bantuan tatkala Anda tidak berada di samping mereka.
Bagaimana dengan anak-anak? Biarkan mereka melihat Anda menangis atau tertawa bahagia. Ini akan membantu mereka menyadari bahwa Anda juga manusia, sehingga mereka akan menghormati dan memberikan cinta tanpa syarat. Kelak, ketika mereka dewasa, ini akan membantu mereka menjadi pelindung keluarga mereka. Mereka akan memperlakukan pasangan dan keluarga mereka dengan hormat, karena mereka telah belajar melalui Anda bagaimana menyakitkan melihat orang yang mereka cintai disakiti.
Membesarkan Anak-anak
Bagaimana single parent sukses membesarkan anak sendirian? Simak tips berikut:
1. Rasa Hormat: Langkah pertama, ajarkan mereka rasa hormat. Caranya dengan menghormati dan menghargai pendapat mereka. Meskipun mereka tak selalu benar, mendengarkan pendapat mereka sudah cukup, kok.
2. Luangkan Waktu: Langkah berikutnya, habiskan waktu dengan mereka. Ingat, anak-anak lebih suka punya waktu dengan Anda daripada uang Anda. Buatlah ini sebagai prioritas.
3. Disiplin: Tak mudah tapi sangat diperlukan, yaitu disiplin. Anda harus mendisiplinkan anak-anak untuk mengajarkan mereka apa yang dapat diterima atau tidak. Disiplin tidak selalu mudah, tetapi akan dibawa anak sampai mereka dewasa kelak.
4. Beri Role Model: Anak-anak memperoleh pelajaran dari contoh yang diberikan orang-orang di sekeliling mereka. Jadi, beri mereka contoh baik. Carilah anggota keluarga atau teman-teman dari lawan jenis untuk juga menjadi contoh bagi anak.