Patuhi Jam Biologis Anak (2)

By nova.id, Kamis, 24 Maret 2011 | 17:07 WIB
Patuhi Jam Biologis Anak 2 (nova.id)

Jam Sekolah Terlalu Pagi

Menurut Dr. Andreas Prasadja, RPSGT., Spesialis Gangguan Tidur RS Mitra Kemayoran, keputusan Pemprov DKI tahun lalu yang memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 6.30, dengan alasan untuk mendistribusikan volume kendaraan sehingga kemacetan dapat dikurangi, sangat berdampak pada kualitas pertumbuhan anak. Dari sisi kedokteran tidur, hal ini dapat memengaruhi kecukupan tidur anak dan kekacauan pada jam biologis anak.

Salah satu contoh yang paling mudah diteliti adalah dengan melihat pola aktivitas remaja di sekolah. Saat berada di kelas pada jam pelajaran pertama dimulai, banyak di antara mereka yang pikirannya mengawang-awang dan sulit berkonsentrasi pada pelajaran. Kalaupun dipaksakan, mereka harus berusaha keras agar bisa menyerap pelajaran.

Saat memasuki jam pelajaran yang ada di sekitar pukul 10.00 hingga jam pulang sekolah, para remaja ini mendapatkan energi baru. Hati mereka terasa lebih gembira dan lebih mampu mengikuti pelajaran.

Sementara di malam hari, tak jarang para remaja ini justru merasa asyik belajar atau berkarya di atas pukul 21.00 di mana pada saat itu para orang tua malah sudah mulai mengantuk.

Apa yang remaja itu rasakan dan lakukan sebenarnya sangatlah normal. Namun, mereka tidak dapat mengelak dan harus mengikuti jadwal yang ditentukan oleh orang dewasa (kebijakan pemerintah). Sebenarnya faktor-faktor inilah yang menyebabkan banyak remaja yang mengalami kurang tidur kronis dan ketidakmampuan mengendalikan emosi yang dapat berujung pada kenakalan remaja.

Hal ini membuat membuat Dr. Kyla Wahlstrom, Direktur dan penulis Applied Research and Educational Improvement (CAREI) AS, melakukan penelitian yang menghasilkan, bahwa dengan memundurkan jam masuk sekolah hingga 8.40 amat bermanfaat bagi para murid. Yaitu dengan melihat angka absensi yang menurun, nilai-nilai membaik, dan prestasi olahraga. Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa sekolah di negara-negara maju ikut mempertimbangkan untuk memundurkan jam masuk sekolah menjadi pukul 8.30 pagi.

Utamakan Jam Biologis Anak

Jam biologis anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Bahkan jam biologis satu anak dan anak lainnya juga dapat berbeda, karena setiap anak sangatlah unik. Namun memang, ada durasi tertentu yang diharapkan dapat menunjang tumbuh kembang anak. Misalnya, durasi tidur pada masa usia tertentu (seperti kebutuhan tidur anak di atas).

Demikian juga dengan jam biologis orang dewasa, ada orang dewasa yang baru dapat tidur pada pukul 22.00 ada yang lebih awal atau lebih larut.

Untuk itu, diharapkan orangtua tidak memaksakan anak untuk mengikuti jam biologis mereka. Misalnya, memaksa anak untuk bangun lebih pagi agar orang tua tidak terlambat sampai ke kantor dengan alasan harus mengantarkan mereka ke sekolah terlebih dahulu atau mengajak anak-anak ke pesta sampai larut malam sehingga melewati waktu tidur mereka.

Misalnya lagi, orang tua tidak mengharuskan anak menunggu sampai orang tua pulang kantor agar anak bisa bermain dengan orang tuanya. Bila harus pulang kantor larut malam, orang tua dapat menelepon anak untuk mengucapkan selamat tidur, menyelipkan surat, atau buku cerita di tempat tertentu dan meminta anak untuk menemukannya jika orang tua belum dapat mendampingi anak sebelum tidur, dan sebagainya.

Sebaiknya orang tua peka terhadap jam biologis anak mereka dan tidak memaksakan untuk menyamakan jam biologis orang tua dengan jam biologis anak. Usaha yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan kegiatan orang tua dengan jam biologis anak. Ini supaya, kualitas hubungan antar orang tua dengan anak maupun efektivitas kegiatan sehari-hari dapat tetap terwujud sesuai harapan bersama. Selain itu, anak juga merasa tetap diperhatikan tanpa jam biologisnya terganggu.

 Ester Sondang