Si Kecil Pemalas Karena Bawaan Lahir

By nova.id, Rabu, 23 Maret 2011 | 17:02 WIB
Si Kecil Pemalas Karena Bawaan Lahir (nova.id)

Tapi itu bukan satu-satunya, lo. Masih ada sejumlah penyebab lain lagi. Yang jelas, sikap pemalas bisa diubah. Jadi, tak usah takut si kecil bakal keterusan malas.

Coba, deh, ingat-ingat lagi waktu si kecil masih bayi, apakah ia amat tenang dan tak banyak bergerak? Kemudian di masa batita, apakah ia cenderung lamban atau lelet? Bila "ya", berarti memang si kecil "berbakat" pemalas, seperti dikatakan Dra. Shinto B. Adelar, MSc., "sedari lahir ia memang sudah tercetak menjadi anak pemalas."

Namun tentu saja, ini bukan harga mati. Soalnya, terang ketua Himpunan Psikologi Indonesia wilayah DKI Jakarta ini, masih ada sejumlah faktor lagi yang memunculkan sikap pemalas, yaitu:

* Lingkungan rumah.

Bila kita sebagai orang tua dalam menjalani kehidupan sehari-hari selalu malas-malasan: bangun tidur selalu siang, jarang melakukan aktivitas, cuma duduk-duduk saja atau tidur-tiduran, dan selalu main perintah pada pembantu jika ingin melakukan sesuatu, ya, enggak heran jika hal ini akan diteladani anak. Nah, jika hal ini berlangsung terus dalam keseharian, lama-lama si kecil tentu menganggap perilaku kita tersebut wajar-wajar saja. Jadilah ia ikut malas-malasan.

* Kebiasaan orang tua yang selalu meladeni anak.

Anak tak diberi kesempatan atau dibiasakan belajar mandiri. Segala sesuatunya, dari makan, membereskan mainan, sampai untuk BAK dan BAB pun selalu dilayani atau diladeni orang-orang dewasa di sekelilingnya. Tentu lama-lama ia akan terbentuk menjadi anak yang inginnya selalu dilayani terus. Ia akan menolak kala disuruh melakukan hal-hal yang sepantasnya sudah menjadi kewajibannya/tanggung jawabnya, seperti makan atau membereskan mainan. Ia beranggapan, "Ngapain aku harus ngeberesin segala? Kan, sudah ada, si Mbak," misal. Kita memang harus memberikan perhatian pada anak, tapi bukan perhatian berlebih yang hanya membuat anak jadi malas melakukan sesuatu.

* Masalah emosional pada diri anak.

Anak merasa tertekan karena selalu disuruh-suruh orang tua tapi tak berani mengutarakan perasaannya itu. Akhirnya yang dilakukan, ya, tindakan malas-malasan itu. Hal ini biasanya terjadi pada anak yang orang tuanya terlalu keras, yang tak memberikan sedikit pun kesempatan pada anak untuk mengemukakan pendapatnya. Hingga, anak melakukan aksi protesnya dengan perbuatan malas-malasan.

* Kesehatan anak.

Pada dasarnya si kecil bukan pemalas, tapi karena ia mengalami atau sedang dalam keadaan tak sehat, maka membuatnya jadi pemalas. Namanya sedang sakit, jangankan anak-anak, kita sebagai orang dewasa pun jika sedang sakit pasti bawaannya malas melakukan aktivitas. Bagaimana mau beraktivitas, membuka mata saja sudah pusing. Iya, kan?

* Respon negatif dari orang tua dan orang lain di sekeliling anak.