Wanita Hamil Berkendara, Boleh atau Tidak?
? Disarankan kepada wanita hamil untuk tidak melakukan perjalanan jauh. Kalaupun terpaksa menyetir, ikuti aturan berkendara yang sudah diatur oleh UU, yaitu tak boleh berkendara lebih dari 12 jam perhari, dimana setiap 4 jamnya harus istirahat. Lamanya beristirahat minimal 30 menit.
? Posisi seat belt harus berada di bawah perut atau pinggul. Ini untuk menghindari perut tertekan atau tertarik tali seat belt saat terjadi pengereman mendadak.
? Berdasarkan penelitian para psikolog, wanita hamil yang mengendarai mobil memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak hamil. Dan tingkat stres itu dapat mempengaruhi tingkat emosional bayi dalam perut.
? Jangan mengenakan high heels saat mengendarai mobil. Saat mengerem mendadak, tekanan kaki dapat mempengaruhi janin. Disarankan menggunakan sepatu kets atau flat shoes.
Bayi atau Balita Sebaiknya Duduk di Mana?
? Tidak dibenarkan menempatkan anak di kursi penumpang depan (samping kemudi).
? Letakkan bayi atau balita pada car seat support yang dikaitkan pada jok mobil penumpang belakang. Sesuaikan usia dan berat anak dengan tipe car seat.
? Khusus untuk bayi, letakkan posisi bayi menghadap ke belakang. Jika Ibu melakukan pengereman mendadak, leher bayi tidak tersentak ke depan dan bisa terbebas dari cidera patah leher.
? Jika memang tinggi badan anak sudah sesuai dengan posisi seat belt (tali seat belt dengan tepat mengenai bahu dan perut), si anak sudah boleh duduk di kursi penumpang depan.
? Untuk menghilangkan kejenuhan selama perjalanan, bayi boleh diberikan mainan. Hanya saja, bentuk dan teksturnya harus aman dipegang oleh si anak.
Big NO!
Prinsipnya, semakin kecil aktivitas yang dilakukan saat menyetir, semakin kecil risiko kecelakaan. Jadi, jangan pernah melakukan ini saat berkendara:
? Terprovokasi oleh keadaan di luar kendaraan. Misalnya jika ada motor menyenggol spion, lalu emosi berubah jadi lebih tinggi. Anda harus mampu mengontrol emosi.
? Merias wajah saat menyetir.
? Menggunakan telepon selular. Ada yang bilang, "Saya pakai Bluetooth, kok, jadi masih aman karena tangan tetap di setir." Berdasarkan penelitian, bahayanya menggunakan telepon selular bukan dari cara seseorang memegang ponsel itu, tapi dari apa yang didengar. Jika berita yang diterima bisa membangkitkan emosi, itu bisa mempengaruhi konsentrasi saat menyetir dan berdampak pada cara berkendara.
? Merokok.
? Menyetel radio atau CD (lakukan ini sebelum mengoperasikan kendaraan) dan menonton teve mobil.
? Meletakan barang atau sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasi Anda di dashboard mobil.
? Meletakkan alas kaki di bawah jok kemudi. Jika alas kaki bergeser ke bawah pedal, itu sangat mengganggu aktivitas saat berkendara. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan.
? Meletakkan laptop di jok belakang. Pelaku kriminal bisa saja melihatnya dan memecah kaca mobil Anda. Jadi, simpan laptop di bagasi saja.
Ester Sondang / bersambung