Teknologi Baru, Hasil Lebih Baik?
Beberapa pasien diuji menggunakan monitor glukosa secara kontinyu untuk melacak gula darah secara otomatis. Ini telah terbukti lebih baik ketimbang sampling dengan stick test gula darah.
Selain itu, pompa insulin juga efektif mengendalikan gula darah ketimbang injeksi insulin mandiri. Pada akhirnya orang lebih memilih pompa insulin ketimbang injeksi mandiri yang perlu dilakukan berkali-kali sehari.
Dan, orang-orang yang menggunakan pompa insulin kombinasi dengan sensor pemantau gula darah jauh lebih baik ketimbang orang yang mendapatkan suntikan dan tes stick insulin saja."Ketika kami membandingkan baru ke yang lama, kami melihat peningkatan yang lebih besar dalam kontrol glukosa ketika perangkat yang lebih baru digunakan bersama-sama," ungkap periset Sherita Golden Hill, MD, MHS, dari Johns Hopkins University School of Medicine, Baltimore.
Pilihan untuk Orang Diabetes Ketergantungan Insulin
Sekitar 26 juta orang Amerika menderita diabetes, akibat tubuh mereka gagal menghasilkan cukup insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Semua orang penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 memerlukan pengobatan dengan insulin untuk mengontrol gula darah serta menekan risiko komplikasi, termasuk kebutaan, penyakit jantung, dan kerusakan saraf hingga mengarah pada amputasi.
Teknologi baru ini telah memberikan harapan baru bagi penderita diabetes. Sayangnya, belum jelas apakah teknologi baru ini terjangkau oleh seluruh masyarakat ataukah lebih mahal dari yang konvensional.
Namun, analisa mereka atas 33 percobaan telah membandingkan pemantauan glukosa kontinyu dengan pompa insulin dengan cara-cara pemantauan dan pengendalian gula darah konvensional pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Dan, hasilnya memang lebih baik.
Pompa Insulin dan Monitor Glukosa
Perangkat pemantau berkelanjutan, memberikan pembacaan status gula darah hampir setiap 5 menit dengan sensor yang melekat pada tubuh. Sensor ini mengirimkan hasilnya ke layar yang biasanya terdapat pada ikat pinggang.
Perangkat ini mampu melacak menit ke menit perubahan glukosa darah. Dengan cara konvensional, pasien mungkin membutuhkan tusukan hingga 10 kali sehari.
Kemudian, pompa insulin dapat menginjeksi insulin secara kontinyu melalui kateter yang dikenakan di bawah kulit di sekitar perut. Ini menggantikan suntikan insulin setiap hari.
Kendati demikian, para peneliti menyimpulkan keputusan metode mana yang dipilih sebaiknya mencakup pertimbangan keinginan pasien dan kualitas hidupnya. Menurut dokter spesialis diabetes dan endokrinolog dari North Shore University, Stuart Weinerman, MD, beberapa pasiennya menyukai perangkat baru namun sebagian lainnya tidak.
"Beberapa orang tidak tahan memakai perangkat tersebut sepanjang waktu, baik itu pompa maupun monitor glukosa," kata Weinerman. "Namun orang lain menyukai teknologi canggih dari perangkat baru dan faktanya mereka memiliki lebih banyak fleksibilitas." tambahnya lagi.
Laili / dari berbagai sumber