Cara Mencegah Konstipasi

By nova.id, Kamis, 12 Juli 2012 | 01:09 WIB
Cara Mencegah Konstipasi (nova.id)

Cara Mencegah Konstipasi (nova.id)

"Ilustrasi "

Berikut tips tentang kebiasaan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah konstipasi.

1. Kurang Olah Raga

Kurang berolah raga tak hanya menyebabkan kenaikan timbangan berat badan namun juga gangguan kesehatan lainnya termasuk pencernaan. Dr. G. Richard Locke III, seorang gastroenterologis dari Mayo Clinic menegaskan, malas berolah raga dapat menyebabkan seseorang menderita konstipasi.

Richard menyebutkan, hal terbaik yang diupayakan untuk memancing pencernaan lebih aktif adalah berolah raga dan mengonsumsi makanan alami. Tak perlu olah raga yang berat, katanya, cukup dengan mengegrakkan badan setiap hari dengan penuh semangat juga dapat memperbaiki kesehatan pencernaan.

2. Asupan Kurang Serat

Serat adalah salah satu bahan dalam sumber makanan nabati yang sulit diserap tubuh. Dan, ternyata ini baik untuk memperbaiki pencernaan. Serat mendorong sisa makanan yang dicerna dan menghasilkan feses atau kotoran sehingga mudah dikeluarkan. Ketika Anda kurang serat, kotoran akan menjadi kecil, kering dan keras.

Jika Anda tak ingin menderita konstipasi, cobalah mengonsumsi serat dari sayur, buah, kacang-kacangan dan gandum utuh yang dimakan beserta bulk (ampas), sehingga Anda pun mudah buang air besar. Salah satu cara sederhana yang disarankan, konsumsi 2 cangkir buah dan 2,5 cangkir sayur setiap hari. Juga, selalu pilih roti maupun sereal gandum utuh, serta masukkan menu kacang atau biji-bijian sebagai makanan selingan sekali hingga dua kali sehari.

Menambahkan serat secara bertahap juga dapat mengurangi gas perut dan mencegah kembung. Pastikan Anda juga mengonsumsi suplemen serat ketika sulit untuk memenuhi konsumsi serat.

3. Kurang Minum

Ketika Anda dehidrasi, tubuh kekurangan cairan dan membuat kotoran menjadi keras. Di cuaca panas, Anda lebih mudah dehidrasi sehingga semakin berisiko konstipasi.

"Sayangnya, kebanyakan orang kurang memperhatikan gejala dehidrasi," ungkap Dr. Faten Aberra, asisten profesor di Fakultas Kedokteran di University of Pennsylvania Health System.