Beberapa waktu lalu di Yogyakarta, ICCCPO (International Confederation Of Childhood Cancer Parent Organizations) mengadakan forum berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk keluarga-keluarga dengan anak penderita kanker se-Asia. Ternyata, selain menyerang orang dewasa, kanker juga menyerang anak-anak.
Angkanya pun mengejutkan. Data Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005 - 2007 menunjukkan insiden kanker pada anak diperkirakan terjadi pada 9 dari 100.000 anak usia 0 - 17 tahun. Sayangnya, kurangnya informasi dan tidak tuntasnya perawatan yang diberikan mengakibatkan sekitar 50 - 60 persen kanker yang terjadi pada anak-anak berujung pada kematian.
Kanker pada anak juga sulit diketahui karena umumnya anak-anak belum mampu mengemukakan apa yang dirasakan. Apalagi, belum semua jenis kanker pada anak memiliki metode deteksi dini.
"Kanker pada anak masih terbilang langka namun bisa menjadi penyebab kematian di usia anak-anak. Lebih lanjut dapat membuat peningkatan masalah kesehatan secara global. Maka sebagai orangtua dan tenaga medis, kita harus menyadari gejala-gejalanya sehingga dapat ditangani segera," urai Dr. Endang Windiastuti SpAK dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ketika menjadi salah satu pembicara ICCCPO Meeting Asia 2012.
Pahami Cirinya
Angka tertinggi dari kanker yang diderita anak-anak ada pada leukimia. Dari seratus ribu anak, diperkirakan rata-rata 2,8 anak menderita leukimia, 2,4 anak menderita retinoblastoma, 0,97 anak menderita osteosarkoma, 0,75 anak menderita limfoma, dan 0,43 anak menderita kanker nasopharing.
Anak dengan kanker dapat sembuh apabila tanda-tandanya ditemukan secara dini dan dirawat dengan prosedur yang benar. Namun mengingat jumlah yang terus meningkat, sudah sepatutnya kita membekali diri mengenai ciri-ciri kanker yang dapat ditangkap mata.
Leukimia (Kanker Darah)
- Ditandai oleh muka yang memucat, nafsu makan turun, dan demam tanpa sebab.
- Pembesaran pada hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
- Kejang hingga penurunan kesadaran, perdarahan di kulit, bisa juga disertai perdarahan spontan contohnya di gusi.