"Ada 3 macam obat pereda demam yang saat ini beredar di pasaran, yakni parasetamol, ibuprofen dan aspirin," ungkap dr. Ghazali M.Vinci Sp A., dokter spesialis anak dari Brawijaya Clinic, ANZ Square (UOB Building),FL - B1, Podium Thamrin Nine - Jakarta Pusat.
Obat pereda demam ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Parasetamol
Parasetamol atau disebut juga asetaminofen dapat digunakan untuk meredakan demam pada bayi dan anak. Ia merupakan obat penurun panas paling banyak tersedia di pasaran dengan berbagai macam merek. Mengapa cukup aman bagi bayi dan anak, karena efek samping yang minimal.
Kerja parasetamol adalah dengan menurunkan "set point" yaitu patokan suhu tubuh normal yang ada di otak bayi dan anak.
Parasetamol dapat diminum setiap 4-6 jam sekali. Dosis yang aman bagi anak adalah 10 hingga 15 mg/kg berat badan/ per pemberian yang diijinkan 4 hingga 6 kali sehari.
Selain menurunkan demam, parasetamol juga dapat mengurangi demam sehingga bayi dan anak menjadi lebih nyaman.
Sebaiknya jangan melebihi yang dianjurkan atau lebih dari dosis 200 mg/kgBB/kali. Kelebihan dosis tersebut dapat menyebabkan kerusakan hati.
Saat ini, parasetamol yang dijual di pasaran seringkali dicampur dalam obat obat flu yang dijual bebas. Sebaiknya jika tak menemukan keluhan gejala flu tidak menggunakan obat flu yang mengandung parasetamol karena akan over dosisi atau dengan kata lain dosisnya akan menjadi terlalu besar.
Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat yang dapat digunakan untuk meredakan demam pada bayi dan anak usia diatas 6 bulan. "Jangan memberikan ibuprofen pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan," ungkap dokter Ghazali.
Selain itu, dosis ibuprofen yang dapat diberikan adalah 10 mg/kgBB/kali, diberikan hingga tiga kali perhari setiap 6 hingga 8 jam sekali. Efek enurunkan demam yang dimiliki ibuprofen memang lebih kuat dari parasetamol, kendati demikian efek sampingnya juga lebih besar.
Pemberian lebih dari dosisi yang dianjurkan dapat memicu mual, muntah, nyeri lambung, hingga perdarahan pada lambung.
Obat pereda demam lewat anus
Parasetamol dapat diberikan lewat mulut atau anus disebut juga supositoria. Umumnya diberikan pada bayi dan anak yang mengalami muntah hebat sehingga sulit menerima obat per oral.
Pereda demam yang diberikan lewat anus biasanya bekerja lebih cepat karena langsung diserap ke pembuluh darah. Dan, penggunaan pereda demam supositoria sangat mudah, bisa dilakukan sendiri di rumah.
Hal Khusus Saat Anak Demam:
- Pada bayi dan anak berusia dibawah dari 2 tahun, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada dokter Anda untuk mendapatkan dosis pemakaian yang sesuai,
- Selalu ketahui berat badan dan umur bayi serta anak Anda, beberapa dosis obat yang dihitung berdasarkan berat badan dan ada beberapa dosis obat yang dihitung berdasarkan usia.
- Sebelum menggunakan obat pereda demam, baca instruksi pemberian yang tercetak pada kemasan obat dengan teliti, termasuk dosis yang diberikan, jangka waktu pemberian , efek samping dan dan kapan dilarang menggunakan obat pereda demam tersebut.
- Selama pemberian parasetamol atau ibuprofen, berikan anak cairan yang banyak.Cairan diperlukan bayi dan anak untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Cairan ini dapat berupa air putih, susu, kuah sayur dll.
- Jangan lupa mengupayakan anak tetap makan saat demam, namun jangan paksakan anak untuk makan.
Laili Damayanti