Si Dia Jauh Lebih Muda

By nova.id, Rabu, 8 Desember 2010 | 17:02 WIB
Si Dia Jauh Lebih Muda (nova.id)

Stop! Jangan melihat kemampuan finansial saja. Coba lihat, apakah pasangan termasuk orang yang bertanggung jawab terhadap Anda dan keluarga, dan lihatlah meski kekuatan finansial yang masih di bawah Anda, apakah ia berjuang agar hidupnya lebih baik? Jika iya, itulah pria sejati. Karena, usaha dan kemauan keras adalah wujud nyata dari nilai tanggung jawab yang didasari oleh kedewasaan. Ingat, materi bukan satu-satunya tolak ukur keberhasilan pasangan.

Dewasa itu Pilihan, Tua itu Pasti

Perbedaan umur, di mana Anda lebih tua dari pasangan Anda, belum tentu membuat Anda yang paling dewasa dalam hubungan. Tidak sedikit, lho, wanita di umurnya yang matang, justru menyimpan pribadi yang masih kekanak-kanakan.

So, pastikan Si Dia bisa mengayomi dan dapat mengubah hal-hal negatif dalam diri Anda berangsur menjadi hal yang positif. Ingat, nilai sebenarnya dari hubungan adalah meleburnya perbedaan karakter kedua belah pihak dan dapat saling memengaruhi hal-hal positif sehingga mencapai kehidupan yang lebih baik bagi keduanya.

Menghadapi Keluarganya

Yang biasanya menjadi kendala dalam merajut cinta dengan pria berusia lebih muda adalah restu orang tua dan keluarga besar. Namun, jangan keburu khawatir dan pesimis, toh yang menjalani adalah Anda berdua.

Bila keluarga pasangan terlalu mengecam, sebaiknya persiapkan diri. Tunjukkan nilai-nilai kesopanan dan tata krama sesuai tradisi budaya bangsa pada orang tua. Plus, bersabar dan perkuat mental karena segala sesuatu yang berakhir baik memerlukan proses.

Mengenal Sahabatnya

Dihadapkan dengan sahabat-sahabatnya yang lebih muda? Awalnya, mungkin Anda akan sulit berbaur dengan baik. Alhasil, pertemuan bersama sahabatnya hanya bersifat basa-basi agar Si Dia merasa dihargai.

Solusinya, bicarakan secara santai dengan pasangan. Tanyakan karakter masing-masing sahabatnya, sehingga Anda tahu "celah"-nya. Ingat, Anda tak perlu berteman akrab atau masuk ke lingkungan mereka, cukup saling mengenal sehingga obrolan di kemudian hari tak berkesan basa-basi. Jadi, tak ada beban, kan? Selamat mencoba!

Afra Mayriani