Tak Perlu Malu Berkomunikasi Seksual

By nova.id, Senin, 1 November 2010 | 17:38 WIB
Tak Perlu Malu Berkomunikasi Seksual (nova.id)

Bila kehidupan seksual Anda mulai menurun, jangan buru-buru cari obat kuat. Mungkin komunikasi seksual yang jadi penyebabnya.

Setiap pasangan pasti menginginkan kehidupan seksualnya harmonis. Artinya kehidupan seksual yang memuaskan kedua belah pihak. Dengan demikian, kehidupan seksual tersebut bisa dinikmati bersama oleh suami dan istri.

Nah agar keharmonisan kehidupan seksual dapat terjaga, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan: meliputi faktor fisikdan psikis, yaitu rangsangan seksual, posisi hubungan seksual, fungsi seksual suami-istri dan komunikasi. Dengan demikian banyak faktor yang bisa menjadi penyebab ketidakharmonisan dalam hubungan seksual.

Sayangnya, seperti yang dituturkan oleh Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, masih banyak pasangan yang mengira penyebabnya semata-mata cuma faktor fisik. Padahal ketidakharmonisan tersebut lebih sering dikarenakan komunikasi yang enggak jalan, yaitu masing-masing pihak tidak tahu apa yang menjadi kemauan pasangannya.

Dalam bahasa lain, faktor komunikasi antara suami dan istri tak bisa dianggap enteng dalam upaya menjaga keharmonisan kehidupan seksual. "Komunikasi pribadi antara suami-istri seputar urusan seksual justru sangat penting," tandas pakar seksologi ini. Sebab, terangnya, bila suami-istri memiliki komunikasi yang baik, sebenarnya mereka telah disiapkan untuk melakukan hubungan seksual yang sehat dan memuaskan kedua belah pihak.

KOMUNIKASI SEKSUAL

Dari hasil pengamatan maupun konseling yang dilakukan Alex, banyak pasangan berdalih bahwa komunikasi yang dijalankan dalam rumah tangga mereka selama ini oke-oke saja. Artinya, berjalan mulus tanpa hambatan. "Tapi kalau selama komunikasinya tak pernah menyentuh persoalan seksual yang menjadi keinginan masing-masing pihak dalam berhubungan, ya, sama saja dengan tak ada komunikasi seksual," katanya.

Yang dimaksud komunikasi seksual, terang Alex, suatu sarana untuk menyampaikan pesan antara seseorang dengan pasangannya tentang perasaan, keinginan, fantasi, dan kondisi seksualnya. Jadi, komunikasi seksual selalu menyentuh esensi tentang berhubungan intim. Dengan demikian, jelaslah bahwa komunikasi seksual berbeda dengan komunikasi sehari-hari yang dilakukan suami-istri. "Nah, hal inilah yang tak dipahami oleh kebanyakan pasangan sehingga mereka pun jadi tak tahu pentingnya komunikasi seksual," tutur Alex.

Akibatnya, keinginan dan perasaan mereka tentang hubungan intim yang dilakukan dengan pasangan seringkali tak tercapai. Tak heran bila kemudian timbul masalah dalam kehidupan seksual mereka. Ambil contoh tentang seorang istri yang mengeluh suaminya membosankan kalau berhubungan seksual.Padahal, sang suami memang tak tahu gaya seperti apa yang dikehendaki istrinya dalam berhubungan seksual. Bukankah si istri tak pernah membicarakan dengan suami tentang apa yang ia inginkan dalam hubungan tersebut?

Sebaliknya, suami juga tak pernah menanyakan, apakah yang dilakukannya telah memuaskan istri atau tidak. Dalam beberapa kasus, tutur Alex, ada, lo, istri yang memendam kekecewaan selama bertahun-tahun tanpa diketahui suaminya. "Lama-lama kekecewaannya memuncak sehingga menimbulkan ketegangan dalam kehidupan perkawinan mereka. Barulah suaminya tahu kalau selama ini dia tak pernah memuaskan istrinya. Runyam, kan?"

Tak hanya itu, ketiadaan komunikasi seksual juga bisa mengancam keutuhan perkawinan, lo. Bisa saja, kan, pasangannya lantas mencari kepuasan di luar? Malah jadi tambah runyam, kan! Maka dari itu, Bu-Pak, jangan abaikan komunikasi seksual di antara Anda berdua

PENTINGNYA KETERBUKAAN