Anak Cengeng Hadapi Dengan Enteng

By nova.id, Senin, 21 Maret 2011 | 17:01 WIB
Anak Cengeng Hadapi Dengan Enteng (nova.id)

Hal ini akan dialami jika orang tua meninggalkan anak dalam jangka waktu lama. Bagaimanapun, di usia ini anak sangat tergantung pada kehadiran figur yang dekat dengannya. Ketika figur itu pergi, ia merasa sangat kehilangan yang diungkapkannya dalam bentuk kecengengan.

Untuk mengatasinya, orang yang kebetulan dipercaya sebagai pengasuh harus menunjukkan sikap yang dapat membuatnya nyaman. Alihkan perhatiannya dari ingatan terhadap orang tua dengan aktivitas-aktivitas yang sangat menyenangkan. Umpamanya, mengajak ia bermain bersama teman-teman sebaya.

8. Terlalu banyak larangan

Terlalu banyak melarang akan membuat anak berang. Di usia ini perkembangan motoriknya sedang pesat. Setiap saat dia akan berlari-lari, menaiki kursi, maupun melompat-lompat. Nah, sikap orang tua yang selalu melarang, seperti "Awas, nanti jatuh," atau, "Jangan dipegang-pegang, nanti pecah", tidak akan membuatnya jadi penurut, justru sebaliknya, anak ingin berontak. "Asal tahu saja, saat itu anak ingin menunjukkan kemampuan yang dimilikinya," ungkap Nina. Jadi, orang tua justru harus memberikan dukungan atas perkembangan anaknya. Misal, saat ia berusaha memanjat kursi, dukunglah dengan cara tidak melarangnya, tapi menjaganya kalau-kalau ia terjatuh.

9. Habis menonton film

Di usia ini anak belum bisa membedakan dunia khayalan dalam film dengan kenyataan. Anak akan menganggap nyata adegan seram atau kekerasan yang kebetulan ditontonnya. Jangan heran kalau setelah itu ia merasa ada hantu yang terus membayangi dirinya. Ia pun jadi merasa tidak nyaman dan gampang menangis. Perasaan tertekan itu juga berpengaruh terhadap aktivitasnya, seperti selalu minta diantar jika ingin pergi ke kamar mandi.

Menyanggah keberadaan hantu tersebut, tidaklah menyelesaikan masalah, karena ketakutan anak akan hantu sama halnya dengan ketakutan orang dewasa di saat bangun dari mimpi buruk. Lebih baik, berikan pengertian kepadanya dengan penuh kesabaran. Katakan, "Ayo kita cari hantu itu, lalu kita usir bersama-sama, ya."  

Saeful