Bijak Bicara Berat Badan (2)

By nova.id, Rabu, 23 Februari 2011 | 17:03 WIB
Bijak Bicara Berat Badan 2 (nova.id)

Jangan Terlalu Cerewet

Jangan terlalu sering mengatakan bahwa kebiasaan makannya sangatlah buruk, terlebih pada saat ia sedang menikmati makanan kesukaannya. Pada dasarnya anak mengetahui itu, namun belum ada kesadaran dalam dirinya untuk tidak melakukannya. Semakin Anda cerewet, ia akan semakin tak peduli dengan apa yang Anda katakan.

Yang perlu diingat juga adalah saat mengonsumsi makanan, anak-anak lebih mengutamakan rasa dibanding efek setelah mengonsumsi makanan tersebut. Pikirnya, makanan yang berasa enak, sudah pasti sehat. Soal efek, mereka belum bisa mengerti karena memang daya olah pikirnya belum sejauh itu.

Alihkan Perhatian

Salah satu cara meningkatkan kesadaran anak akan hidup sehat adalah dengan membantunya menjaga pola hidup. Saat sedang santai di rumah, jangan biarkan anak-anak Anda tidak melakukan aktivitas apapun atau hanya nonton teve dan main video game. Ajak mereka ke taman bermain atau berenang. Meskipun kesannya bermain, sebenarnya tanpa disadari aktivitas yang mereka lakukan mampu mengeluarkan banyak kalori. Usahakan melakukan ini di setiap akhir pekan.

Ikut Serta

Ketika Anda mengatakan "Olahraga itu sehat," kepada anak, sebisa mungkin Anda juga melakukan aktivitas itu bersama mereka. Dengan begitu anak jadi tahu, kalau olahraga tidak hanya baik baginya, tapi juga bagi Anda dan semua orang. Hal ini akan terus terekam dalam pikirannya hingga ia dewasa nanti.

Citra Diri = Harga Diri

Sudah pahamkah Anda dengan arti citra diri dan hubungannya dengan rasa percaya diri?

Citra diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya secara fisik. Sementara harga diri adalah bagaimana seseorang menghargai dirinya sendiri, seberapa banyak kebanggaan yang mereka rasakan.

Beranjak remaja, citra diri makin penting. Pasalnya anak sangat peduli dengan penilaian orang lain. Dikombinasikan dengan perubahan fisik dan mental saat puber, remaja akan makin "rajin" membandingkan diri dengan teman hingga penyanyi favorit mereka.

Dua aspek ini jelas berhubungan erat. Ketika anak memiliki pencitraan positif akan dirinya, otomatis ia akan lebih menghargai dirinya. Selain nyaman dengan apa yang ia miliki, anak juga akan lebih mudah berteman, dapat mengontrol perilakunya, dan yang terpenting, lebih menikmati hidup.

"Kamu Istimewa!"

Tak semua orang dilahirkan sama atau sempurna. Jika anak mulai mengeluh mengenai badannya, ajak ia mengenali tubuhnya dengan baik. Ingatkan ia, tak semua orang dilahirkan sama. Kalau perlu, berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui normal tidaknya pertumbuhan anak. Jika memang bisa diubah, misalnya berat badan dan tinggi badan, dampingi ia dengan berolahraga, merawat diri dan memberikan asupan bernutrisi.

Tanamkan pula pada anak untuk menjadi dirinya sendiri, membiasakan memberi pujian pada diri sendiri atas segala usaha yang anak lakukan. Terakhir, ingatkan ia, bahwa ia bisa menjadi istimewa dengan menjadi versi terbaik dari dirinya.

Ester Sondang, Astrid