Aih, Kok, Masih Main Ludah

By nova.id, Kamis, 10 Februari 2011 | 17:00 WIB
Aih Kok Masih Main Ludah (nova.id)

Jika ia main ludah untuk meledek teman, "bantu ia mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata. Misal, ia tak suka pada temannya. Nah, pancing bagaimana perasaannya dan minta ia mengutarakannya langsung." Selain, ia pun harus mulai dikenalkan berempati. "Semakin besar, biasanya perkembangan empatinya makin baik." Caranya, tempatkan ia pada posisi temannya yang dijadikan sasaran ledekan, lalu tanya, "Kalau Adek yang diludahin sama teman, gimana, ya, rasanya?"

Cara ini, menurut Evi, sangat tepat untuk menumbuhkan kesadaran tak main ludah pada anak usia sekitar usia 3 tahun. "Setidaknya, anak akan belajar menangkap bahwa meludah mengandung arti menghina atau sesuatu yang jorok, tak sopan dan reaksi kemarahan." Bukankah secara umum, meludah merupakan bentuk komunikasi verbal yang menunjukkan arti negatif?

Dengan demikian, kita pun perlu menanamkan sikap sopan santun sedari dini, sesuai tahap perkembangan anak dan pemahaman normanya. Maksudnya, sampai sejauh mana anak tahu dan sebatas mana yang menurutnya baik atau buruk. Soalnya, pemahaman kognitif anak usia ini terhadap norma/nilai-nilai di lingkungannya juga masih sederhana.

Anak usia 3 tahun, bilang Evi, umumnya sudah tahu bila diajarkan untuk tak meludah, karena perilaku ini nyata/konkrit, bukan sesuatu yang abstrak atau sulit dipahami. Namun mengingat anak usia ini sangat tinggi negativistiknya, "lebih baik kita tak memberi perintah langsung, 'Jangan buang ludah!', tapi gunakan metode pendekatan sebaliknya sebagai alternatif." Misal, menyuruhnya membuang ludahnya terus. "Biasanya dia akan 'gengsi' untuk mengikuti perintah karena ia tengah gencar mengakukan atau memegahkan dirinya." Negativistik biasanya menghilang di usia 4 tahun, saat anak lebih bisa bersosialisasi dengan hal-hal lain.

Hati-hati, lo, Bu-Pak, bila si kecil dibiarkan saja dengan perilakunya main-main ludah, ia bisa terganggu perkembangan sosialisasinya; ia akan dijauhi teman-temannya. Jangan lupa, dari segi etika sopan-santun, main-main ludah sangat tak sopan karena jorok.

Julie/Th. Puspayanti/nakita