Jus Apel Bikin Sakit Ginjal?

By nova.id, Rabu, 14 Maret 2012 | 22:54 WIB
Jus Apel Bikin Sakit Ginjal (nova.id)

"Sementara risiko pembentukan dapat meningkat dengan mengonsumsi jus apel," tukas Parlindungan. Maka secara ringkas dapat disimpulkan bahwa risiko batu dapat meningkat 35 persen bila dalam sehari mengonsumsi 240 ml jus apel dan meningkat 37 persen pada jus jeruk bali. Hasil penelitian tersebut juga menyebutkan kuatnya hubungan antara pengonsumsian minuman ringan seperti kola yang diasamkan menggunakan asam fosfat, dengan kambuhnya kencing batu.Dengan demikian, jelas bahwa tidak semua air dapat bermanfaat bagi tubuh. Memastikan air yang dikonsumsi Anda dan keluarga memiliki kondisi yang baik sangat penting untuk memelihara kesehatan, terutama ginjal.

Rutin Cek Urine

Pada praktiknya, frekuensi penderita Penyakit Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease) terus meningkat setiap tahun. "Studi populasi yang dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali menunjukkan bahwa prevalensi penyakit ginjal kronis mencapai sekitar 8,6 persen dari total penduduk Indonesia," ujar Ketua PERNEFRI, dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH.

Penyakit ini ditandai dengan menurunnya fungsi ginjal perlahan-lahan dan kondisi pasien yang menderita penyakit ginjal kronis akan sulit untuk kembali normal.Penyakit ginjal kronis stadium berat serta gagal ginjal biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal diabetes, peradangan yang menyebabkan menurunnya Laju Filtrasi Glomerulus, hipertensi, pielonefritis (infeksi akut pada pelvis renalis, tubula, dan jaringan interstisiel), dan peningkatan asam urat dalam urine.

Penyebab meningkatnya pasien ginjal kronis adalah karena gejala klinis pada gangguan ginjal stadium ringan dan sedang cenderung tak tampak. Sehingga pasien baru menyadarinya ketika masuk stadium berat. Padahal ketika terkena gangguan ginjal stadium berat apalagi gagal ginjal, kondisi ginjal pun akan sangat sulit dipulihkan. Ketika ginjal sudah tak dapat berfungsi, yang dibutuhkan adalah terapi pengganti ginjal seperti Hemodialisis (biasa disebut dengan cuci darah), Paritoneal Dialisis, dan Transplantasi Ginjal.

"Dari ketiganya, yang terbaik itu transplantasi. Dengan tranplantasi ginjal, ginjal akan berfungsi seperti sediakala. Bahkan pasien dapat memiliki keturunan. Semetara jika memilih hemodialisis, kualitas sperma atau ovum akan terganggu," kata Dharmeizar.

Oleh karena itulah, pencegahan sangat penting dilakukan untuk menghindari Penyakit Ginjal Kronis. Salah satunya dengan memeriksa urine sebab faktor risiko batu di dalam ginjal, misalnya, dapat dilihat dari kondisi urine seseorang. "Urine itu jendelanya ginjal. Mereka yang berisiko menderita penurunan fungsi ginjal, dapat memeriksakan urinenya untuk deteksi awal," tambahnya.

Mengingat gejala gangguan pada ginjal tidak langsung tampak di stadium awal, penting untuk melakukan deteksi dini. Salah satunya melakukan pemeriksaan laboratorium yang sebaiknya dilakukan secara berkala. Cakupannya adalah pemeriksaan urine lengkap, ureum dan kreatinin, gula darah, kolesterol, LDL-kolesterol, dan trigliserid. Bila ditemukan hasil di mana urine terlalu pekat, mengandung terlalu banyak kalsium, dan memiliki PH rendah, kemungkinan ini adalah faktor yang dapat menjadi penyebab batu ginjal (uric acid).

 Annelis Brilian