Hati-hati "Salah Bantal" (2)

By nova.id, Rabu, 7 Desember 2011 | 04:45 WIB
Hati hati Salah Bantal 2 (nova.id)

Otot Memendek

Gangguan pada otot leher lainnya adalah tortikolis. Bedanya dengan "salah bantal", pada tortikolis, terjadi pemendekan otot leher akibat posisi yang sama secara terus-menerus. "Pada "salah bantal" tidak sampai terjadi pemendekan otot leher, hanya menegang," jelas Amendi. Perbedaan lainnya, tortikolis bersifat lebih menetap, sementara "salah bantal" tidak menetap (irreversible) dan gampang diperbaiki. "Paling lama seminggu sudah sembuh, sementara kalau tortikolis bisa jauh lebih lama, apalagi kalau penanganannya telat."

Ada dua jenis tortikolis, yaitu bawaan (sejak lahir) dan tortikolis yang didapat, misalnya karena kecelakaan. Tortikolis sejak lahir kemungkinan terjadi karena selama dalam kandungan, bayi berada pada posisi yang sama selama berbulan-bulan. Tortikolis biasanya juga terjadi pada anak kembar, karena posisinya yang miring. Sementara, meskipun jarang, tortikolis juga bisa terjadi karena trauma akibat kecelakaan. Misalnya, terjatuh.

Jika bayi diketahui menderita kelainan tortikolis, sebaiknya langsung diterapi dengan dipanasi dan di-massage supaya ototnya lentur. "Ya, sekitar seminggu setelah lahir, lah. Mumpung otot masih elastis. Bila anak sudah besar, akan lebih sulit diperbaiki. Kadang-kadang harus dipakaikan alat penyangga leher sehari-hari supaya leher tidak miring ke satu sisi saja," lanjutnya.

Bahkan, jika sudah terlambat, bisa berakibat ke mata. Misalnya, mata jadi sedikit juling, karena mereka hanya melihat ke satu sisi. Sering juga muncul benjolan berisi cairan pada otot leher atau bentuk kepala jadi peyang. "Meskipun kelainan ini biasanya diketahui oleh dokter anak, orangtua sebaiknya juga awas," saran Amendi.

Penyangga Leher Wajib

Mengatur posisi tidur tentu tidak mudah. Pasalnya, selama tidur, kita tidak tahu posisi badan sendiri. Oleh karena itu, pencegahan yang paling tepat adalah dengan memilih bantal yang tidak terlalu keras atau tidak terlalu tinggi. Lebih baik gunakan bantal yang tipis atau tidak memakai bantal.

Selain itu, gunakan bantal penyangga leher selama melakukan perjalanan, baik menggunakan pesawat terbang maupun mobil. Apalagi kalau perjalanan ditempuh dalam jangka waktu lama. Guna bantal penyangga leher ini adalah sebagai penopang leher. "Kalau ketiduran selama perjalanan dan tidak menggunakan bantal penyangga leher, biasanya pas turun langsung tengeng," ujar Amendi.

Kenapa? Pasalnya, selama naik mobil atau pesawat, ada getaran kecil yang membuat kepala selalu terayun naik-turun atau ke kiri dan ke kanan. Lama-lama, otot leher pasti akan tegang karena ia bekerja keras menopang kepala. "Nah, fungsi bantal penyangga leher tadi adalah mencegah otot supaya tidak bekerja terlalu keras," lanjutnya.

Amendi juga menyarankan untuk melakukan latihan ringan selama melakukan perjalanan jauh, untuk merelaksasi otot leher. Misalnya, dengan menggerak-gerakkan atau memutar leher ke kiri-kanan setiap satu atau dua jam.

 Hasto Prianggoro