Namun tetap gunakan cara cerdas dalam mengkritik Si Dia. Cobalah memberinya kritik yang konstruktif, misalnya mengajaknya menjadwalkan ke tempat pencucian mobil setiap kali setelah menggunakan mobil keluar kota maupun di musim hujan. Atau, buat kesepakatan untuk memotong uang jajan masing-masing bila kelupaan membawa mobil ke tempat pencucian mobil.
Belanja Sembunyi-sembunyi
Diam-diam atau tanpa sepengetahuan Anda, Si Dia membeli home theatre baru. Tahu-tahu, barang itu sudah dikirim ke rumah dan Anda tidak mungkin menolak kurir toko elektronik yang sudah bersusah payah menurunkan pesanannya. Kesal? Sudah pasti. Malah kadang Anda curiga, jangan-jangan pasangan tidak punya itikad baik untuk menyisihkan uang demi masa depan dan anak-anak.
Jangan biarkan Anda dikuasai pikiran negatif. Anda pun perlu sedikit mengubah fokus.
Daripada terus membidik perhatian Anda pada kebiasaan menjengkelkan pasangan, sudah saatnya belajar mengubah perspektif ke sisi indah di diri pasangan. Bisa jadi, Si Dia melakukannya hanya untuk menyenangkan Anda. Sedangkan menurutnya, Anda terlalu perhitungan panjang untuk membeli kesenangan diri sendiri.
Lihatlah, berpikir positif dan sedikit mengubah fokus bisa membuat Anda melihat banyak solusi ketimbang senantiasa berpikir negatif. Anda pun dapat melihatnya memiliki kualitas yang lebih layak menerima pujian yang Anda diabaikan.
Mengacak-acak Isi Lemari
Rasanya capek juga kalau harus memebereskan isi lemari setiap kali Si Dia habis memilih pakaian. Namun mau bagaimana lagi? Setiap kali Anda berusaha memilihkannya pakaian, ia juga tidak terlalu suka dengan pilihan Anda. Dan, akhirnya, diacak-acaklah isi lemari pakaian.
Bila dirasa mengganggu, sebaiknya pikirkan untuk mengorganisir ulang isi lemari. Anda bisa mencoba dari memisahkan pakaian Si Dia secara fungsional. Misal, celana kantor dan pakaian kantor, pakaian kasual, pakaian tematik dan sebagainya.
Pertimbangkan pula untuk memberi Si Dia lebih banyak space untuk menggantung pakaiannya, sehingga bila ia mengaduk-aduk isi lemari tidak terlalu berantakan.
Bisa juga dengan mengatur isi lemari sesuai kebiasaan Si Dia mengombinasi pakaian sehari-hari. Misal, meletakkan pakaian bawahan di gantungan karena ia suka berganti-ganti model dan warna celana panjang, atau melipat kemeja sesuai gradasi warna karena ia suka mengenakan pakaian dengan kontras yang menyolok, dan sebagainya.Jangan lupa, diskusikan ide-ide yang akan Anda lakukan dengan lemari pakaian Anda bersama sehingga ia mengerti permasalahan Anda juga.
Laili Damayanti