"Mama, Kok, Pilih Kasih?"

By nova.id, Senin, 6 Desember 2010 | 17:04 WIB
Mama Kok Pilih Kasih (nova.id)

Mama Kok Pilih Kasih (nova.id)

"Foto: Adrianus Adrianto "

Namun, hampir semua orang tua tak mau disebut menganakemaskan anaknya atau pilih kasih. Mereka akan bilang bahwa mereka memberi perlakukan yang sama kepada semua anak-anaknya. "Hubungan saya dengan Si Sulung sangat dekat karena kami mirip. Kami lebih mudah saling memahami, tapi tidak berarti saya pilih kasih, lho," aku seorang ibu.

Kedekatan hubungan antara orang tua dengan anak emasnya tentu tak bisa lepas dari perhatian anggota keluarga lain, khususnya anak-anak lain. Ini yang harus dicermati. Pasalnya, bisa-bisa anak yang tidak difavoritkan orangtua akan merasa menjadi "anak tiri" dan menganggap orang tua pilih kasih.

Akibat lebih buruk, perasaan ini akan terus tersimpan di dirinya hingga dewasa dan menciptakan hubungan yang kurang baik dengan orang tua maupun dengan saudaranya yang menjadi anak kesayangan.

A Can Do Attitude

Sebetulnya, apa sih, untungnya menjadi anak emas? Salah satu keuntungannya adalah anak akan tumbuh  dengan rasa percaya diri yang tinggi karena ia merasa telah memenangkan pertarungan memperebutkan perhatian orangtuanya. Dengan keyakinan diri semacam ini, anak akan memiliki "a can do attitude," bahwa apapun bisa ia lakukan, tak ada yang tidak.

Akan tetapi, ada juga sisi tidak untungnya menjadi anak emas. Anak emas akan tumbuh dalam sebuah situasi di mana mereka akan selalu memperoleh apa yang mereka inginkan, tanpa pernah memperoleh konsekuensi negatif. Pokoknya semua keinginan mereka selalu dikabulkan. Dan, orang tua mereka membuat standar berbeda untuk dia dan anggota keluarga lainnya.

Ketika Bill Clinton menjadi presiden AS, banyak orang bertanya-tanya, kenapa ia mengambil risiko mengencani Monica Lewinsky, yang bukan siapa-siapa? Jawabannya sederhana: karena dia adalah anak emas ibunya. Untuk tetap menjaga "hubungan" dengan sang ibu, dia memelihara sifat "apa yang saya mau" ini, tanpa pernah memperhitungkan konsekuensinya.

Jadi, tugas orangtua adalah tetap memberikan standar yang sama antara anak kesayangan dan anggota keluarga lainnya. Dengan begitu, anak kesayangan pun akan tetap bisa memperoleh pengalaman yang sama dengan anggota keluarga lain, dan tahu konsekuensi negatif yang bisa timbul akibat tindakannya.

Mau Mendengar

Apa lagi yang harus dilakukan orang tua agar tak dianggap pilih kasih? Orang tua harus mau mendengar. Ya, meskipun ini bukan hal yang mudah, apalagi jika persepsi anak berlawanan dengan kemauan orang tua.

Jadi, metode terbaik untuk menghindari "konflik" akibat sindroma anak emas ini adalah dengan mendengarkan, mengenali, dan memahami reaksi berbeda dari setiap anggota keluarga. Juga, berlakukan aturan yang sama untuk semua anggota keluarga.