Dengan demikian akan terbentuk interaksi yang baik antara orang tua dan anak. Kalau sudah begitu, kita akan lebih mudah lagi dalam mendeteksi, apakah "senjata"nya itu digunakan untuk menarik perhatian kita, ataukah betul-betul suatu ekspresi, suatu bentuk komunikasi dari anak kepada kita yang tak bisa ia sampaikan dengan kata-kata.
JANGAN CUEK TAPI JUGA JANGAN ROYAL
Menurut Mitha, kalau permintaan anak selalu dicuekin, lama-lama anak bisa menjadi sangat posesif. "Ia pun jadi tak kenal batasan kala meminta sesuatu karena ia merasa tak pernah dipenuhi kebutuhan-kebutuhannya." Sebaliknya, kalau kita selalu memberi, "anak jadi tak tahu mana kebutuhan yang primer dan bukan, serta seberapa banyak yang bisa ia dapatkan."
Ia pun akan terus menuntut untuk dipenuhi manakala permintaannya ditolak. Nah, disinilah "senjata"nya dikeluarkan. Karena itu, Bu-Pak, saran Mitha, bersikaplah seimbang. "Enggak apa-apa kita nggak memberi kalau memang permintaannya itu tak pantas atau bukan suatu kebutuhan. Jikapun permintaannya masih wajar, kita juga boleh, kok, tak memberi, asal pada anak diberikan jalan keluar bagaimana cara mendapatkannya."
Dengan kata lain, anak juga perlu diberikan pengalaman bahwa kalau mau mendapatkan sesuatu harus berusaha dulu. "Ini malah akan membuat anak jadi kreatif, bagaimana cara mendapatkannya tapi tidak dengan menggunakan 'senjata'nya," lanjut Mitha.
Hasto Prianggoro