Salah Kaprah Istilah Medis

By nova.id, Kamis, 21 April 2011 | 17:04 WIB
Salah Kaprah Istilah Medis (nova.id)

Istilah awam seringkali berbeda dengan istilah medis. Meskipun demikian, masih bisa ditelusuri apa penyakitnya.

Banyak istilah penyakit yang beredar di masyarakat yang tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Seperti angin duduk, masuk angin, darah kotor, atau darah manis. Menurut dr. Bahdar T. Johan, Sp.PD., dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, Banten, meskipun banyak istilah awam yang tidak ditemukan dalam dunia kedokteran, tapi pihak medis bisa menelusuri apa yang dimaksud. Biasanya lewat gejala-gejala yang dikeluhkan pasien.

Menurutnya, istilah awam ini muncul dari berbagai pengalaman yang dirasakan secara langsung. Angin duduk misalnya, menggambarkan angin yang terkurung dalam organ pencernaan. Lalu, jika bisul sering muncul di bagian tubuh tertentu saja, maka awam akan mengaitkannya dengan darah kotor.

Berikut istilah awam yang sering kita dengar.

ANGIN DUDUK

Yang dimaksud angin duduk oleh awam adalah perut kembung yang disertai rasa sakit menusuk, seperti ada gas atau udara yang terperangkap dalam rongga pencernaan. Gas ini mendesak dinding-dinding perut sehingga membuat anak sesak napas.

Angin duduk, seperti dijelaskan Bahdar, tidak memiliki padanan istilah dalam ilmu medis. Gejalanya, anak mengalami kesulitan mengeluarkan gas dari saluran cernanya. Penyebabnya bisa jadi gangguan di saluran usus yang bersifat ileus atau penyumbatan total.

Penyumbatan total bisa terjadi akibat gumpalan cacing, tumor, atau invaginasi pada anak yang biasanya disertai kolik (kembung) hebat, muntah-muntah, dan kadang-kadang demam. Ileus bisa juga disebabkan gangguan usus secara paralitik, yakni usus tidak mampu bekerja secara baik, kering, sehingga sulit mengeluarkan sisa hasil pencernaan, termasuk gas, melalui anus. Kemungkinan berikutnya, anak kekurangan kalium.

Gas yang terperangkap dalam organ pencernaan ini masuk ke perut berbarengan dengan makanan/minuman atau hasil dari pencernaan. Biasanya, setelah makan atau minum anak akan bersendawa atau buang angin. Kalau tidak, bisa berlanjut dengan gejala yang disebut angin duduk.

Seringkali pula awam mengaitkan kematian mendadak seseorang akibat terserang angin duduk. Hal ini memang mungkin terjadi, tetapi prosesnya tidak seperti yang dibayangkan awam. Bahdar menjelaskan, bila angin atau gas tidak dapat dikeluarkan segera, bakteri yang ada dalam usus akan berkembang dengan cepat. Selanjutnya, bakteri tersebut akan menyebar dan menembus sistem pertahanan di daerah usus, lalu masuk ke dalam aliran darah dan menimbulkan infeksi yang berat ke seluruh tubuh. "Hal inilah yang akan menyebabkan kematian," jelas Bahdar.

Cara mengatasinya tergantung pada penyebab. Bila ileus, maka usus harus dibebaskan dari sumbatan dengan cara dibedah. Bila paralitik cukup dengan obat-obatan untuk merangsang pengeluaran gas. Kalau kekurangan kalium, maka diberi tambahan kalium.

"Pemberian obat-obatan biasanya dibarengi dengan tindakan konservatif, yakni memasukkan selang dari hidung masuk ke lambung untuk membuang gas dan makanan yang masih ada di atas lambung," paparnya. Bila ada penyakit dasar lain, seperti radang pankreas atau kolik ginjal yang menyebabkan usus tidak berfungsi dengan baik, maka penyakit-penyakit tersebut harus diatasi secara bersamaan.