Anak-anak pun Bisa Migren
Pada anak, paparan layar tivi atau game juga bisa memicu sakit kepala, umumnya migren. Infeksi virus atau radang juga bisa menyebabkan sakit kepala pada anak-anak. Namun, karena masih kecil, anak-anak biasanya belum bisa mendeskripsikan sakit kepalanya dengan baik.Biasanya, anak sudah bisa mengeluhkan sakit kepala dengan tepat mulai usia 10 tahun.
Istirahat yang cukup akan meredakan sakit kepala anak, namun ada beberapa jenis sakit kepala yang menjadi red alarm anak-anak:
Sakit kepala disertai penurunan atau perubahan kesadaran. Tadinya kontaknya bagus, kemudian tidak bisa lagi kontak. Bicara pun tidak nyambung.
Sakit kepala disertai gangguan perkembangan. Misalnya anak terlambat bicara atau terjadi perlambatan aktivitas motoriknya (2 tahun belum bisa berjalan, dsb).
Red Alarm!
Sakit kepala bisa jadi hanya karena kurang istirahat. Tapi, waspada jika sakit kepala muncul pada kondisi red alarm, seperti disampaikan dr. Alifa berikut ini:
Jika sakit kepala bersifat kronik progresif, artinya sakit kepala semakin lama semakin memberat dan tidak hilang-hilang sekalipun sudah minum obat.
Jika di atas usia 45-50 tahun muncul sakit kepala sangat hebat dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Yang ditakutkan adalah terjadi pecah pembuluh darah di otak.
Sakit kepala disertai gangguan atau penurunan kesadaran. Awalnya mengeluh sakit kepala, tiba-tiba bicaranya tidak nyambung, cenderung mengantuk dan pengin tidur.
Sakit kepala disertai gangguan neurologis, kemungkinan ada kelemahan sisi tubuh atau kelumpuhan sisi tubuh.
Sakit kepala disertai demam dan leher kaku. Takutnya ada infeksi di otak.
Terutama pada pasien dengan gangguan sistemik lain, misalnya pasien dengan HIV atau kanker. Takutnya ada infeksi di otak, atau terjadi anak sebar kanker di otak.
Sakit kepala muncul setelah benturan di kepala (misalnya setelah kecelakaan). Takutnya terjadi perdarahan di otak atau gegar otak.
Hasto Prianggoro