Overstimulasi Bikin Ibu dan Bayi "Frustasi"

By nova.id, Rabu, 2 Maret 2011 | 17:02 WIB
Overstimulasi Bikin Ibu dan Bayi Frustasi (nova.id)

Selain kemampuan dan tahap perkembangan yang tidak persis sama, kenali pula minat dan reaksi bayi terhadap stimulasi yang diberikan. Ada yang terlihat berminat pada hal tertentu sementara yang lain tidak. Ada yang minatnya luas, namun ada pula yang terbatas. Saat bayi jelas-jelas terlihat tak berminat karena ngantuk atau malah menangis, ya, stimulasi sebaiknya dihentikan. Jangan karena si bayi belum mampu, orang tua lantas melampiaskan kekecewaan atau frustrasi dengan tindakan fisik, semisal memarahi atau membentak.

JUSTRU SIA-SIA

Agar tak memunculkan dampak kurang menguntungkan dari overstimulasi, orang tua hendaknya mampu menciptakan kondisi alamiah yang memungkinkan bayinya memperoleh basic trust. Inilah yang selanjutnya menjadi dasar bagi si bayi kelak berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Jika ia dipaksa padahal sudah mengantuk atau memang belum mampu, misalnya, tak akan pernah tumbuh basic trust. Sementara basic trust terkait erat dengan attachment/kelekatan pada orang tua.

Itu sebabnya di sepanjang setahun pertama usianya,bayi membutuhkan kehangatan hubungan dengan orang tuanya. Lewat itulah ia bisa merasakan ada sosok yang merawat sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman padanya.

Nah, pada bayi yang mendapat stimulasi berlebih, besar kemungkinan akan menjadi bayi sulit atau tak kooperatif, semisal lebih sering membangkang. Kendati belum ada angka pasti mengenai hasil penelitian terhadap bayi-bayi yang distimulasi berlebihan, Mayke sependapat dengan banyak ahli yang mengatakan, overstimulasi tak baik bagi anak usia berapa pun.

Di pihak lain, berlanjut atau tidaknya emosi negatif dan masalah kelekatan tersebut tergantung dari kesadaran si orang tua sendiri. Artinya, jika bayi jadi amat rewel, seharusnya ibu instropeksi, jangan-jangan terlalu banyak menstimulasi bayinya lalu mengubah sikap dan perilakunya. "Dengan begitu, interaksi anak dengan orang tuanya bisa diperbaiki. Yang juga mesti diingat, stimulasi berlebih justru akan sia-sia, kok!"

Dedeh Kurniasih