5.Jangan Pernah Membuatkan PR Anak
Memang sangat disarankan para orang tua menemani anak sangat membuat PR dan membantunya jika ia mnemerlukan pertolongan. Tapi tidak berarti Anda boleh membantu membuatkan tugas-tugasnya. Sekali-sekali Anda boleh membantu menjelaskan bagaimana cara membuat tugas tersebut, tapi ingat, biarkan anak mencoba terlebih dahulu sebelum menawarkan bantuan padanya.
Membuatkan PR anak bukanlah tindakan bijaksana. Selain anak tidak dilatih untuk bertanggung jawab, ia juga kehilangan kesempatan untuk memahami/mendalami mata pelajaran yang diberikan guru karena salah satu tujuan guru memberi PR adalah agar anak semakin paham akan mata pelajaran yang didapatnya di sekolah.
6.Reaksi Positif
Dampingi anak saat ia tengah mengerjakan PR nya. Anda bisa sambil membaca buku/koran atau melakukan kegiatan lain tapi tidak sambil menonton teve atau menelepon. Sesekali lihat pekerjaan anak. Jika ia telah mengerjakan dengan betul dan baik, pujilah dia. Sebaliknya, jika anak melakukan kesalahan, jangan mengeritiknya. Tanyakan kesulitan yang dihadapinya, terangkan, dan bantu ia mengoreksi kesalahannya. Sekali lagi, bukan berarti Anda memberitahu jawabannya, melainkan membantu memecahkan masalah dengan cara menerangkan atau memberikan rumus-rumusnya.
7.Selalu Berhubungan Dengan Guru
Jika anak tampak memiliki masalah dalam mengerjakan PR, misalnya soal yang diberikan sulit dimengerti, anak kurang memahami pelajarannya sehingga tidak dapat menyelesaikan PR, atau acuh sama sekali, laporkan pada gurunya. Anda juga dapat menulis catatan di buku penghubung guru-orang tua murid. Yang penting, jalin selalu hubungan dengan guru sehingga senantiasa bisa berkomunikasi dengan baik untuk masalah pendidikan anak. Ingat, tugas mendidik tak hanya pada pundak guru semata!
Kanti