Berintim-Intim Di Bulan Puasa

By nova.id, Selasa, 10 Agustus 2010 | 17:07 WIB
Berintim Intim Di Bulan Puasa (nova.id)

Berintim Intim Di Bulan Puasa (nova.id)

"Pugoeh/nakita "

Hubungan intim di bulan puasa? "Boleh-boleh saja. Asal dilakukan setelah berbuka puasa hingga waktu subuh tiba," kata dr. Ferryal Loetan, MD, ASC&T, DSRM, MMR. Hanya saja, ingat Ferryal, "Jangan begitu langsung buka puasa lalu berhubungan. Rasanya enggak etis, ya? Yang namanya puasa, kan, kita sedang menjalankan norma-norma agama."

Memang, ujar konsultan seks ini, sebenarnya boleh-boleh saja suami-istri mau melakukan hubungan seks tepat setelah berbuka puasa. "Namun alangkah baiknya jika anjuran-anjuran agama itu diikuti, sehingga dengan menahan 1-2 jam, maka kepuasaan yang didapat juga akan mempunyai nilai lebih." Jadi, sehabis berbuka, ya, sembahyang magrib dululah, lalu salat isya dan tarawih.

WAKTU IDEAL

Dengan kata lain, seperti ditegaskan Ferryal, waktu yang ideal untuk melakukan hubungan seks adalah sesudah salat tarawih. "Karena jangka waktu setelah makan sudah agak lama, sehingga makanan di dalam perut juga sudah mulai stabil. Tenggang waktu yang kita isi dengan beribadah, akan membantu tubuh dalam mencerna makanan dengan baik." Nah, setelah itulah tubuh kita benar-benar dalam kondisi fit, karena energi di tubuh sudah kembali dengan makanan yang kita konsumsi.

Lebih jauh dijelaskan Ferryal, gerakan dalam berhubungan seks sama dengan melakukan gerakan untuk kompetisi pertandingan. Jadi, cukup berat, sehingga energi yang dikeluarkan juga sangat besar. "Bukankah dalam olahraga pun orang selalu bilang, jangan melakukan olahraga sehabis makan. Karena kalau melakukan olahraga sehabis makan ditakutkan akan kejang atau kram."

Nah, kalau berolahraga saja tidak dianjurkan, apalagi melakukan hubungan seks. "Jangan lupa," ujar Ferryal, "Hubungan seks lebih berat dibanding berolahraga. Nah, kalau tiba-tiba perut kita kejang atau kram, tentunya kepuasan yang hendak didapat jadi tak tercapai, kan?" lanjut lulusan Institute For Advanced Study Of Human Sexuality, San Fransisco ini.

Waktu ideal lainnya ialah saat sebelum sahur. Karena kita masih punya kesempatan untuk keramas dan menyucikan diri sebelum waktu Imsak tiba, saat kita harus mulai untuk berpuasa kembali.

KEHENDAK BERDUA

Selain soal waktu, menurut Ferryal, tak ada aturan khusus dalam berhubungan seks di bulan puasa. "Energi kita, kan, sudah normal kembali setelah berbuka puasa. Jadi, kita bisa melakukan hubungan seperti halnya kala tak berpuasa, tergantung kesukaan masing-masing."

Begitu juga tak ada aturan harus berapa banyak melakukan hubungan seks setiap minggunya. "Tergantung dari kemampuan pasangan tersebut. Kalau mampunya seminggu sekali, ya, silakan. Kalau kuat tiap hari juga tak ada masalah, asalkan dilakukan selama waktu-waktu buka puasa atau tidak sedang berpuasa."

Yang penting, kata Ferryal, hubungan seks tersebut harus dikehendaki oleh kedua belah pihak. Jadi, tak ada paksaan dari salah satu pihak. "Jangan artikan bahwa hubungan seks itu hanya untuk melayani suami. Tidak. Hubungan seks harus dinikmati oleh kedua belah pihak dan dimaui oleh kedua belah pihak."