Mencegah Si Silent Disease, Osteoporosis

By nova.id, Rabu, 16 Juni 2010 | 17:33 WIB
Mencegah Si Silent Disease Osteoporosis (nova.id)

Mencegah Si Silent Disease Osteoporosis (nova.id)

"Foto: Romy Palar "

Data dari International Osteoporosis Foundation (IOF) menyebutkan, 1 dari 3 wanita memiliki kecenderungan terkena osteoporosis dan 1 dari 5 pria memiliki kecenderungan terkena osteoporosis. Di Indonesia sendiri, 2 dari 5 orang berisiko osteoporosis (terutama yang memasuki usia menopause).

Osteoporosis dapat menyerang siapa saja. Untuk wanita, memang lebih berisiko karena faktor hormonal. Pada saat menopause, penyerapan kalsium menjadi berkurang dan diperparah oleh rendahnya konsumsi kalsium. Rata-rata orang Indonesia hanya mengonsumsi 40 persen dari kebutuhan kalsium harian.

Osteoporosis disebut sebagai silent disease, karena tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas sampai seseorang mengalami patah tulang. Pasien osteoporosis baru tahu ketika tulang mereka menjadi sangat lemah, sehingga tulang belakang atau pinggul patah hanya akibat terjatuh saat berjalan, misalnya. Satu-satunya cara tepat untuk mengetahui tingkat kepadatan tulang adalah dengan bone mineral density test (BMD).

Massa Tulang

Osteoporosis adalah kondisi tulang yang tipis, rapuh, keropos dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang, khususnya kalsium, yang terjadi dalam waktu lama. Jika seseorang terkena osteoporosis, maka lapisan tulang luar yang keras akan menipis dan rongga-rongga di dalam tulang akan membesar.

Puncak pembentukan massa tulang adalah sampai umur 30 tahun. Setelahnya, tingkat pembentukan massa tulang menurun, terutama pada wanita menjelang usia menopause (50 tahun ke atas). Tubuh akan mengambil kalsium dari tabungan yang ada di tulang. Jika tidak di-maintain, maka tabungan kalsium di tulang lama-lama habis.

Faktor genetik memang ikut menyumbang ukuran dan kepadatan tulang, gaya hidup juga memegang peranan penting. Penyebab lainnya antara lain ukuran tubuh. Postur tubuh yang kurus dan kecil mempunyai risiko lebih besar.

Gejala-gejala osteoporosis sendiri antara lain pegal, linu, nyeri tulang, serta kehilangan tinggi badan akibat punggung yang membungkuk.

Tabungan Kalsium

Menabung kalsium sebelum umur 30 tahun merupakan pertahanan terbaik untuk mencegah osteoporosis secara dini. Caranya dengan menyuplai energi dan nutrisi untuk tulang dengan kalsium dan vitamin D. Kebutuhan kalsium orang dewasa adalah 1000 mg/hari (sampai umur 50 tahun), dan 1200 mg/hari (lebih dari 51 tahun). Vitamin D juga penting, agar tubuh dapat menyerap kalsium dan makanan yang diasup. Kebutuhan vitamin D orang dewasa adalah 400-800 IU/hari atau bisa juga diperoleh dari 10 menit berjemur sinar matahari.

Olahraga secara teratur minimal 3 kali dalam seminggu, apalagi jika dilakukan secara teratur sejak muda akan mencapai massa tulang yang lebih besar. Kurangi juga kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol. Jangan lupa untuk melakukan BMD test minimum 1 tahun sekali.

Bagi yang memiliki faktor risiko tinggi terkena osteoporosis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tulang untuk perawatan lebih lanjut dan menghindari kegiatan yang dapat menyebabkan jatuh dan patah tulang. Sementara bagi yang telah mengalami menopause dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan hormone replacement therapy.

Minimalkan Risiko Osteoporosi

Pastikan Anda sudah mengonsumsi kalsium dalam jumlah cukup seperti yang ditentukan, sesuai tahap usia.

Pertahankan jumlah asupan vitamin D, baik lewat paparan sinar matahari pagi, dari makanan maupun suplemen.

Lakukan diet seimbang dan kaya nutrisi, termasuk jumlah protein yang cukup, buah-buahan dan sayuran segar, baik untuk kesehatan tulang maupun kesehatan pada umumnya.

Pertahankan berat badan yang ideal dan sehat. Underweight (BMI kurang dari 19 kg/m2) merupakan salah satu faktor risiko osteoporosis.

Olahraga beban (jalan kaki untuk orang tua, joging, hiking,tenis, latihan beban, dan menari. seperti berjalan atau lari) akan membantu membangun massa dan kekuatan tulang pada usia muda, menjaga kepadatan tulang pada usia dewasa, serta mengurangi kerapuhan tulang di usia lanjut.

Hindari merokok dan konsumsi alkohol.

Fact Sheet CDR Fortos

Mengandung

extra calcium

(600 mg/tablet) untuk mencukupi kebutuhan kalsium harian yang terbukti secara klinis dapat mencegah dan untuk terapi osteoporosis.

1 tablet CDR Fortos = kalsium 3 gelas susu.

Diserap dalam tubuh secara lebih optimal karena mengandung Vitamin D3 aktif (cholecalciferol)

Bebas laktosa, bebas lemak, bebas gula.

Rasa jeruk yang menyegarkan.

Aman dikonsumsi penderita diabetes dan tidak mempunyai efek samping.

Tersedia juga dalam bentuk kaplet.