Perempuan yang sedang mengandung juga sering terserang ISK. Hal ini karena terjadi perubahan hormonal dan perubahan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh menjadi lebih turun sehingga kuman-kuman mudah masuk dan lebih mudah mengakibatkan infeksi. Karena itu, biasanya ibu hamil juga diminta periksa urin dan untuk diliat apakah kemungkinan terkena ISK tanpa gejala. Lantas, bagaimana dengan ibu hamil yang kencing berkali-kali? Apakah itu juga pertanda terkena ISK? "Kalau tidak disertai rasa sakit atau anyang-anyangan, biasanya rasa ingin kencing itu disebabkan tekanan dari rahim saat kehamilan. Rahim makin besar, kantung kencing pun makin tertekan," papar Sugi. Apalagi pada trimester terakhir dimana kepala bayi sudah mulai menekan dan turun lagi. Kantung kencingnya makin kecil dan lebih sering kencing lagi karena kapasitasnya sudah turun. Namun, Sugi mengingatkan agar tetap waspada. "Untuk membedakan kencing sering yang disebabkan tekanan dan kepala bayi dengan kencing yang diakibatkan ISK, bisa dengan tes urinologi yang bisa menjelaskan ada tidaknya bakteri di pemeriksaan kencing." Infeksi ini tentu berpengaruh terhadap kehamilan dan janin. Harus dijaga betul agar jangan sampai terkena ISK. Jika terlambat, ISK bisa menyebabkan penyumbatan pada saluran indung telur, kehamilan di luar kandungan, dan sebagainya. Jadi, jika ditemukan ISK sebaiknya harus cepat-cepat diobati sebelum berlanjut. "Sekarang banyak obat untuk ibu hamil yang cukup aman. Bahkan dengan dosis tunggal," tambah Sugi. KLOSET JONGKOK LEBIH AMAN Agar terhindar dari ISK, Sugi menyarankan beberapa hal sebagai berikut. - Menjaga kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing. - Bersihkan organ intim dengan sabun karena dengan air saja tidak cukup. Gunakan sabun khusus dengan pH balanced (seimbang). Jadi lebih bersih. "Jika pada situasi tertentu tidak ada sabun, ya, dengan air bersih." - Jika kencing di toilet umum, sebaiknya gunakan toilet jongkok daripada duduk. Toilet jongkok tidak menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Jika terpaksa menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya bersihkan dulu pinggiran atau dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang baik biasanya sudah menyediakan tisu dan cairan pembersih dudukan toilet. Karena itu, gunakanlah fasilitas itu sehingga tidak tertular penyakit-penyakit yang bisa ditularkan akibat kontak dengan toilet tersebut. - Jangan cebok di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran. - Cebok yang benar, yaitu dari depan ke belakang. Bukan arah sebaliknya. - Tidak menahan kencing. Kencinglah sebelum melakukan perjalanan jauh atau sebelum melakukan hubungan seks. - Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab. - Hindari bergonta-ganti pasangan seksual. Hal ini juga berlaku untuk pasangan Anda, sehingga kecil kemungkinan tertular penyakit kelamin dan ISK.
Dok. Nova