Anyang-anyangan, atau rasa ingin kencing lagi usai berkemih, adalah salah satu tanda infeksi saluran kencing. Banyak sekali diderita perempuan. Salah satu penyebabnya, menggunakan toilet umum sembarangan!
Karena bentuknya yang khas, para wanita harus ekstra menjaga kebersihan organ kewanitaannya. Jika tidak, akan menjadi lahan subur bagi kuman dan bakteri. Akan lebih parah jika bakteri tersebut menyerang saluran kemih atau saluran kencing yang pada akhirnya menyebabkan penyakit infeksi saluran kemih.
Menurut dr. Sugi Suhandi Iskandar, SpOG, spsesialis kebidanan dan penyakit kandungan, infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih. Dalam hal ini, terkumpulnya bakteri lebih dari 10 ribu bakteri per millimeter air seni.
Adapun bakteri atau kuman yang paling sering mengakibatkan ISK antara lain Escherichia coli atau E. coli, Klebsiella, dan Pseudomonas. Di antara ketiganya, penyebab paling utama adalah E. coli yang ada di mana-mana, termasuk tinja kita.
Infeksi bakteri ke saluran kemih ini ada yang bergejala dan ada yang tidak. Untuk ISK yang bergejala, Sugi menjelaskan, gejala pada masing-masing orang tidak sama. Gejalanya antara lain :
- Sakit di perut bagian bawah, di atas tulang kemaluan
- Kencing sakit terutama pada akhir kencing
- Anyang-anyangan atau kencing tidak tuntas dan rasa masih ingin kencing lagi. Walaupun bila dicoba untuk berkemih tidak ada air kemih yang keluar.
- Sering berkemih
- Jika infeksi sudah berlanjut jauh, bisa demam.
ISK yang tak bergejala terhitung lebih berbahaya, karena tanpa disadari, penyakit tersebut akan menggerogoti terus-menerus. Jadi, orang yang bersangkutan terinfeksi tetapi dia tidak tahu dan biasanya malah menjadi kronis.
"Dari penderita ISK, menurut penelitian, kira-kira ada sekitar 10 persen yang tidak bergejala. Dalam hal ini penderita tidak merasakan apa-apa. Mungkin gejalanya ada tetapi si orang tersebut menganggapnya sebagai gejala biasa. Untuk yang tak bergejala ini baru diketahui setelah diperiksa melalui tes urin dimana urinnya banyak terdapat bakteri," terang Sugi.
PEREMPUAN LEBIH RENTAN
Infeksi saluran kemih terdiri dari dua, ISK bagian atas dan bawah. ISK bagian bawah dinamakan sistitis. Jika menyerang bagian atas, kuman menyebar lewat saluran kencing, ginjal, dan bahkan seluruh tubuh. Dalam hal ini bisa mengakibatkan infeksi ginjal dan urosepsis. Jadi, ISK adalah sesuatu yang tak boleh dianggap remeh.
Menurut Sugi, dibandingkan pria, perempuan lebih rentan terinfeksi saluran kemih. Kenapa? Penyebabnya adalah saluran uretra (saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh) perempuan lebih pendek (sekitar 3-5 centi meter). Berbeda dengan uretra pria yang panjang, sepanjang penisnya, sehingga kuman sulit masuk. Berikut faktor risiko yang membuat seseorang bisa terkena ISK.
a. Salah cebok. Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing, bisa memicu ISK. Apalagi dengan cara cebok yang salah, yaitu dari belakang ke depan. Cara cebok seperti ini sama saja menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing.
b. Kebiasaan menahan kencing. Pada perempuan, jika menahan kencing, uretra jadi semakin pendek dan memungkinkan kuman masuk ke dalam saluran kencing. Sedangkan pada pria, meski dia menahan kencing, uretranya tetap panjang.
c. Tidak kencing sebelum melakukan hubungan seks. "Hal ini menyebabkan uretra penuh. Jika uretranya pendek, terkena gesekan saat berhubungan seks, bisa menyebabkan kuman-kuman gampang terdorong masuk ke salurang kencing dan mengakibatkan infeksi yang disebut sistitis," jelas Sugi. Hal ini banyak terjadi pada pasangan yang baru menikah, karena itu disebut honeymooners cystitis. Keluhannya seperti kencing sakit dan anyang-anyangan.
d. Penyakit kelamin. Yaitu berhubungan seksual dengan orang yang punya penyakit kelamin seperti penyakit kencing nanah. Hal ini akan menyebabkan infeksi pada uretra dan menghasilkan nanah. Karena itu disebut kencing nanah. Kadang-kadang pada perempuan tidak terlihat gejalanya, tidak seperti pada pria. Pada pria, 3-4 hari setelah terkena penyakit kelamin, gejalanya bisa terasa dan terlihat, seperti sakit dan mengeluarkan nanah. Karena itu, pria yang terkena penyakit kelamin bisa cepat berobat.
e. Batu di daerah saluran kencing. Keberadaan batu di saluran kencing bisa menjadi fokus infeksi dan menyebabkan infeksi berulang. "Misalnya ada infeksi berulang pada saluran kencing, kemungkinan disebabkan adanya infeksi di batu di saluran kencing. Batu tersebut terinfeksi dan bisa menjadi sumber infeksi dan sumber kuman," kata Sugi.
Bersambung
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR