Gangguan Jiwa Tak Selalu Berarti Gila (2)

By nova.id, Senin, 28 September 2009 | 18:51 WIB
Gangguan Jiwa Tak Selalu Berarti Gila 2 (nova.id)

Yang tidak disadari pasien, banyak masalah kejiwaan yang diawali oleh gejala fisik lebih dulu. Suatu ketika, kisah Richard, ada ada pasien yang merasakan jantungnya berdebar-debar. Ia mengira dirinya terserang penyakit jantung. "Tapi, setelah dilakukan pemeriksaan lengkap, ternyata bukan penyakit jantung. Berarti ada masalah dalam aspek kejiwaannya," papar dr. Richard Budiman, Sp.KJ.

Keluhan-keluhan seperti stres atau pusing, sering dikira sebagai gejala adanya penyakit yang menyerang fisik. Padahal belum tentu, bisa saja pusing itu karena depresi. Pernah juga ada yang merasa mag-nya kambuh, yang ternyata akibat perasaan tegang dan stres. "Jadi, masalah kejiwaan itu memang sangat beragam, tidak selalu penyakit yang menyerang mental berkaitan dengan kegilaan."

SEMBUH LEWAT PSIKIATERProfesi yang satu ini dianggap sebagi profesi "menakutkan" bagi orang awam, karena berhubungan dengan "otrang-orang gila." Padahal, pendapat itu tentu salah besar. Apa, sih, sebetulnya yang disebut psikiater? Psikiater adalah seseorang yang berprofesi sebagai spesialis kesehatan mental atau jiwa. Dalam mengobati pasien yang terganggu jiwanya, psikiater harus melihat manusia secara keseluruhan. "Kendalanya, masyarakat kita masih punya stigma, bahwa kalau orang disebut terkena gangguan jiwa, berarti dirinya gila," jelas Richard.