1. Sebelum mencari pasangan baru, ambil pelajaran dari pernikahan yang lalu.
Walaupun mungkin sulit, cobalah untuk mengingat kembali apa yang membuat pernikahan Anda gagal sebelumnya. "Tidak apa-apa jika Anda merasa harus membuka luka lama dengan mengingat-ingat pernikahan yang lalu," tutur psikoterapis Lindsey Novak.
2. Benarkan menengok kesalahan-kesalahan di masa lalu agar sejarah tidak terulang kembali.
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka sendirilah yang membawa kerapuhan dalam hubungan yang mereka bina. "Ketika kebutuhan emosional seseorang tidak bisa dipenuhi oleh pasangan, konflik akan muncul," ujar Mike Burckhard, seorang psikolog. "Jika setelah bercerai Anda tetap mencari pasangan yang bisa memenuhi kebutuhan emosional tersebut, maka pola yang sama akan berulang. Solusinya, carilah cara untuk mengerti bagaimana cara memenuhi kebutuhan emosional sendiri."
3. Perbaiki hubungan dengan diri sendiri sebelum mulai berhubungan dengan orang lain.
Habiskan berapapun waktu yang Anda butuhkan untuk meningkatkan hubungan dengan diri sendiri. Nikmatilah saat-saat Anda sedang sendiri. "Jika Anda bisa bahagia dan merasa tidak hampa karena kesendirian, artinya Anda sudah siap," tutur Burckhard.
4. Buatlah file yang berisi daftar kriteria calon pasangan.
Ginger Emas, penulis buku Back on Top: Fearless Dating After Divorce menyarankan Anda membuat dua buah daftar. Daftar pertama berisi karakteristik apa saja yang tidak akan Anda pilih dari diri seorang pria/ wanita. Daftar kedua berisi karakteristik yang harus dimiliki calon pasangan. "Sering-seringlah menengok daftar Anda, dan perbarui jika perlu," ujar Ginger.
5. Pastikan bagian-bagian penting dalam hidup Anda sudah teratur.
Artinya, Anda memiliki pekerjaan tetap, waktu luang yang cukup, teman-teman yang baik, hobi, dan hubungan yang baik dengan anak-anak Anda. Mulailah proses pendekatan dengan calon pasangan ketika seluruh aspek dasar dalam hidup sudah teratur.
6. Pertimbangkan anak-anak.