Selaras Mendidik si Kecil (1)

By nova.id, Senin, 11 Mei 2009 | 17:09 WIB
Selaras Mendidik si Kecil 1 (nova.id)

Selaras Mendidik si Kecil 1 (nova.id)

"Foto: Adrianus Adrianto/NOVA "

Jangan biarkan anak bingung dengan ketidakkompakan Anda dan pasangan hingga berlarut-larut! Ingat, anak juga bisa belajar memanfaatkan peluang dibalik ketidakkompakan orangtua, lho.

Misalnya, mendapatkan apa yang diinginkan dari ayah yang lebih memanjakannya, mengatakan sudah mendapat ijin dari ibu untuk menginap, mengajak ayah pergi keluar padahal ibu baru saja mengingatkan untuk belajar, dan seterusnya. Lama-lama, ketidakkompakan ini tentu akan merugikan anak juga, bukan?

Selain itu, ketidakkompakan orang¬tua juga akan membuat anak bingung melihat ketidakharmonisan ayah dan ibunya. Anak jadi tak nyaman di rumah. Bahkan, ia memilih untuk sering berada di luar rumah bersama teman-temannya.

Menurut Clara Kriswanto, MA, CPBC, psikolog dari lembaga konsultasi psikologi Jagadnita, penting bagi orangtua untuk mempertemukan pendapat dalam hal mendidik anak. Idealnya, membicarakan soal mendidik anak sudah dilakukan ketika istri sedang mengandung sang anak atau jauh sebelumnya. Namun, tak ada salahnya menyatukan atau mengharmoniskan kembali pendapat yang sudah terlanjur berbeda. Toh, semua itu demi kebaikan bersama, antara Anda dan suami, juga dengan Si Kecil!

Berandai-andai Bersama Ingatkah Anda pada kenangan ketika akan memasuki jenjang pernikahan? Riuhnya persiapan pernikahan, merancang konsep acara pernikahan, barang-barang yang perlu dibeli, merancang undangan, bicara dengan keluarga besar, dan sebagainya.

Semua kesibukan itu terasa indah dilakukan bersama pasangan, sambil membayangkan bersatunya hidup bersama orang terkasih. Sayangnya, kadangkala ada hal-hal penting yang luput dibicarakan bersama Si Dia berkaitan dengan kehidupan yang kelak dijalani bersama.

Seperti membicarakan arti anak bersama pasangan, bahkan soal akan menjadi orangtua, hingga bagaimana jika kelak memiliki anak. Semua itu penting dilakukan. Bukankah pernikahan adalah gerbang untuk membentuk sebuah keluarga?

Kendati demikian, bukan berarti Anda dan Si Dia yang sudah terlanjur memiliki anak tak bisa membuat konsep cara mendidik anak. Saat sedang berdua dengan pasangan dalam situasi santai, Anda bisa mengajaknya berandai-andai tentang anak.

Meski terdengar sepele, namun berandai-andai bisa membuat Anda mengerti apa yang diinginkan pasangan maupun apa yang ada dalam pandangan pasangan. "Itu bisa jadi bahan pembicaraan yang santai dan tak terlalu prinsip, tapi penting artinya di masa depan," tegas Clara.

Dengan berandai-andai, Anda bisa memasukkan pandangan pribadi soal mendidik anak. Misalnya, tak mau anak terlalu dimanja, boleh menghukum anak secara keras, lalu sikap apa saja yang sebaiknya dimiliki anak, dan lainnya. Setelah saling mengemukakan pendapat, cari jalan tengah agar tercipta pola mendidik anak yang disepakati bersama.

Libatkan Pasangan Lebih Banyak Sesekali Anda mungkin kesal dengan suami yang terkesan menyerahkan semua persoalan mendidik anak hanya kepada Anda. Seolah-olah ia sudah terlalu disibukkan dengan urusan mencari nafkah bagi keluarga, sehingga tanggung jawab mendidik anak dilepaskan begitu saja kepada istri yang lebih memiliki waktu bersama anak.