Langkah pertama yang perlu dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membina pertemanan adalah menilai kekuatan dan kelemahan dirinya. Selanjutnya, ikuti langkah berikut.
Bersikaplah jujur. Perhatikan benar kemampuan anak menjalin pertemanan dan bagaimana ia menjalin relasi dengan orang lain. Observasi bagaimana ia berinteraksi dengan teman-teman sepergaulannya. Namun jangan sampai ia tahu tengah diamati. Amati juga hal serupa dalam lingkup pergaulan yang berbeda. Perhatikan juga ketika ia tengah bersama seorang teman maupun selagi berada dalam kelompok, apakah itu di tengah anak-anak yang usianya lebih muda maupun yang lebih tua. Perhatikan pula anak-anak lain yang Anda yakini populer di mata Si Kecil. Cobalah selami, kira-kira apa yang membantunya jadi populer di mata Si Kecil. Sempatkan waktu untuk berbincang dengan orang tua teman-teman Si Kecil. Tanyakan pada mereka kemampuan apa saja yang mereka anggap penting untuk membantu anak-anaknya membina pertemanan sekaligus mempertahankan ikatan persahabatan. Sempatkan juga untuk mengobrol dan tanya pendapat orang-orang di sekitar Anda yang cukup mengenal dan menaruh peduli kepada Si Kecil. Ambil notes dan jangan lupa tuliskan semua hasil penemuan Anda berdasarkan panduan di atas. Setelah melakukan semua langkah tersebut, ikuti tes sederhana berikut.
Bersikaplah jujur. Perhatikan benar kemampuan anak menjalin pertemanan dan bagaimana ia menjalin relasi dengan orang lain.
Observasi bagaimana ia berinteraksi dengan teman-teman sepergaulannya. Namun jangan sampai ia tahu tengah diamati.
Amati juga hal serupa dalam lingkup pergaulan yang berbeda. Perhatikan juga ketika ia tengah bersama seorang teman maupun selagi berada dalam kelompok, apakah itu di tengah anak-anak yang usianya lebih muda maupun yang lebih tua.
Perhatikan pula anak-anak lain yang Anda yakini populer di mata Si Kecil. Cobalah selami, kira-kira apa yang membantunya jadi populer di mata Si Kecil.
Sempatkan waktu untuk berbincang dengan orang tua teman-teman Si Kecil. Tanyakan pada mereka kemampuan apa saja yang mereka anggap penting untuk membantu anak-anaknya membina pertemanan sekaligus mempertahankan ikatan persahabatan. Sempatkan juga untuk mengobrol dan tanya pendapat orang-orang di sekitar Anda yang cukup mengenal dan menaruh peduli kepada Si Kecil.
Ambil
notes
dan jangan lupa tuliskan semua hasil penemuan Anda berdasarkan panduan di atas.
Setelah melakukan semua langkah tersebut, ikuti tes sederhana berikut.
Uji Kemampuannya
Berikut adalah daftar sejumlah perilaku yang sering ditunjukkan oleh anak yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kemampuannya menjalin persahabatan.
Jawaban "selalu" beri 5 poin, jawaban "kadang-kadang" beri 3 poin, jawaban "tidak pernah" beri 0. Jangan lupa, isilah pernyataan-pernyataan berikut dengan jawaban "selalu", "kadang-kadang" dan "tidak pernah".
Tidak pernah mau berbagi atau bergantian.Bertingkah laku seperti orang kalah yang selalu minta dikasihani.Jarang sekali mau bekerja sama. Kurang memperlihatkan empati terhadap perasaan orang lain.Tak memiliki kemampuan untuk memainkan aneka permainan.Kelewat ngotot untuk selalu memenangkan persaingan.Tidak bisa membaca isyarat-isyarat pergaulan.Menunjukkan tingkah laku kurang matang saat berada dalam kelompok seusianya.Menunjukkan tingkah laku kelewat matang saat berada dalam kelompok seusianya.Menimbun mainan dan tak pernah mau berbagi dengan siapa pun.Sopan santunnya amat memprihatinkan.Ceroboh, perilakunya membahayakan, cenderung mengambil risiko.Berbuat dan mengeluarkan pendapat tanpa dipikirkan.Merasa dirinya selalu kurang dibandingkan dengan temannya. Licik dan kejam.Senantiasa menjaga jarak atau justru kelewat lengket dengan siapa saja.Sok ngatur, selalu menuntut orang lain untuk mengikuti segala kemauannya.Terbiasa menggunakan ekspresi memelas atau merajuk sebagai senjata.Kelewat kritis dan gampang menghakimi orang lain.Selalu memotong pembicaraan orang lain namun tak pernah mau mendengarkan orang lain.
Tidak pernah mau berbagi atau bergantian.
Bertingkah laku seperti orang kalah yang selalu minta dikasihani.
Jarang sekali mau bekerja sama.
Kurang memperlihatkan empati terhadap perasaan orang lain.
Tak memiliki kemampuan untuk memainkan aneka permainan.
Kelewat ngotot untuk selalu memenangkan persaingan.
Tidak bisa membaca isyarat-isyarat pergaulan.
Menunjukkan tingkah laku kurang matang saat berada dalam kelompok seusianya.
Menunjukkan tingkah laku kelewat matang saat berada dalam kelompok seusianya.
Menimbun mainan dan tak pernah mau berbagi dengan siapa pun.
Sopan santunnya amat memprihatinkan.
Ceroboh, perilakunya membahayakan, cenderung mengambil risiko.
Berbuat dan mengeluarkan pendapat tanpa dipikirkan.
Merasa dirinya selalu kurang dibandingkan dengan temannya.
Licik dan kejam.
Senantiasa menjaga jarak atau justru kelewat lengket dengan siapa saja.
Sok ngatur, selalu menuntut orang lain untuk mengikuti segala kemauannya.
Terbiasa menggunakan ekspresi memelas atau merajuk sebagai senjata.
Kelewat kritis dan gampang menghakimi orang lain.
Selalu memotong pembicaraan orang lain namun tak pernah mau mendengarkan orang lain.
Selanjutnya, jumlahkan berapa skor total yang didapat.
Skor 75-100: Si Kecil memiliki permasalahan serius seputar jalinan persahabatan. Intervensi berupa bantuan sesegera mungkin sangat dibutuhkannya.
Skor 50-75: ada masalah yang tak kalah serius dan mesti dicarikan solusinya.
Skor < 50: adanya masalah yang mesti diluruskan namun belum sampai ke taraf yang membuat panik.
Kalau Anda menemukan kelemahan-kelemahan (yang tentu masih sesuai dengan anak seusianya), pastikan arena mana yang akan menjadi pusat perhatian Anda. Yang pasti, membina pertemanan dibangun dari sekian banyak keterampilan yang bisa Anda ajarkan, kok.
Paskaria