Hernia Pada Anak

By nova.id, Minggu, 8 Agustus 2010 | 17:07 WIB
Hernia Pada Anak (nova.id)

Yang harus diperhatikan, lanjut Muljono, ada keadaan mirip seperti hernia yang sangat perlu diketahui oleh orang tua. Benjolan yang muncul di lipatan antara paha dan perut seringkali bukan hernia. "Ini adalah buah zakar yang terlambat turun. Seringkali pada bayi memang ada keadaan dimana salah satu buah zakar turun dan salah satunya belum, atau kadang-kadang keduanya belum turun (retensio testis).

Nah, seringkali orang keliru dan dianggap sebagai hernia." Oleh karena itu, dalam keadaan demikian sebaiknya orang tua lebih teliti lagi terhadap anak. "Kantung buah zakar anak harus diperiksa, apakah buah zakar sudah ada atau belum. Kalau belum ada berarti memang belum turun," ujar Muljono.

Yang tak kalah pentingnya untuk diketahui, daerah sekitar antara perut dan paha merupakan daerah yang gampang terinfeksi. Apalagi pada anak yang gemuk. Mungkin sehabis pipis atau buang air besar, popok atau celananya tidak diganti, sehingga kemudian terjadi bisul atau abses yang pada awalnya seperti hernia. "Bisul ini kalau diraba terasa sakit. Meski jarang terjadi, tetapi harus hati-hati." Bisul ini biasanya nyerinya bukan main dan setiap hari semakin besar dan merah. "Pada umumnya kalau dipegang juga terasa agak hangat. Anak juga nangis terus-terusan," lanjut Muljono.

SEGERA DITANGANI DOKTER

Dulu, jika masih berupa benjolan kecil, seringkali ditunggu karena diharapkan akan sembuh sendiri. "Tetapi sekarang tidak lagi. Biasanya akan segera ditangani, karena operasinya pun bukan operasi berat. Begitu muncul, dokter sering menganjurkan supaya dioperasi saja, apalagi kalau sampai anak kesakitan." Sebaiknya, begitu curiga, anak segera dibawa ke dokter.

"Kita lihat benjolan di batas perut dan paha. Kemudian yang juga dilihat adalah kantung scrotum. Biasanya jika isi perut sudah turun, kantung buah zakar akan menjadi besar, berwarna biru dan keras." Biasanya dokter yang sudah terlatih akan dengan mudah mengembalikan isi perut dari kantung buah zakar ke atas. "Tetapi ini memerlukan teknik khusus. Kalau tidak justru akan berbahaya, karena kalau dipijit-pijit terus akan semakin membengkak. "Jadi, orang awam sebaiknya tidak segera memasukkan sendiri," ujar Muljono.

Tetapi, ingat Muljono, orang tua perlu pula hati-hati dalam mengenali scrotum yang membesar, karena ada juga keadaan lain dimana buah zakar membesar sebelah karena berisi air. "Ini terjadi jika buah zakar mengandung air, sehingga salah satunya akan membesar karena berisi air yang dikenal dengan hidrocel testis."

Kadang-kadang, kalau tidak berpengalaman, sulit membedakan antara hernia dengan hidrocel testis. "Tetapi, biasanya ini akan mengecil sendiri. Jadi, jangan coba-coba misalnya untuk menyedot cairan selama tidak terlalu besar. Sebab, kadang-kadang, disangka hidrocel testis kemudian ditusuk, ternyata hernia. Jadi, harus betul-batul hati-hati dalam membedakan antara hernia dengan keadaan lain tadi." Nah, hidrocel testis inilah yang berkaitan dengan kesuburan seorang pria kelak. Penyebabnya, hernia yang didiamkan akan membuat buah zakar tergencet dan membuat fungsinya buruk. "Tetapi secara umum, tidak akan terjadi, kok, jika ditangani dengan baik."

PERAN ORANG TUA

Karena bersifat kongenital, penyebab hernia tidak bisa diketahui dengan pasti. Tetapi, untuk tindakan pencegahan, para orang tua kita dulu sering menggunakan popok khusus untuk bayinya agar menekan bagian yang lemah supaya tidak dilewati isi perut. "Tetapi, kenyataannya tidak begitu efektif. Sekarang, biasanya akan dioperasi oleh ahli bedah anak. Operasinya tidak begitu berat, kok."

Seringkali, jika hernia ditemukan di sebelah kiri, dokter akan memperbaiki sekaligus kedua-duanya, baik yang sebelah kiri maupun sebelah kanan. "Menurut pengalaman, kalau di sebelah kiri muncul maka di sebelah kanan pun pasti akan muncul lagi. Jadi sekaligus saja dibetulkan. Tetapi kalau yang kanan muncul duluan, jarang diikuti oleh yang sebelah kiri," ujar Muljono. Operasi bisa dilakukan secepat mungkin, begitu diketahui. "Tetapi, tentu menunggu sampai kondisi yang terbaik. Bahkan kalau diketahui setelah lahir, sebelum pulang pun ada yang langsung dioperasi."

Agar segera terdeteksi, secara umum, orang tua harus concern terhadap tubuh anak. Jadi, pada saat memandikan atau menggantikan popok, orang tua harus waspada, apakah ada benjolan atau tidak di daerah antara paha dan perut. Seringkali, ada orang tua yang tidak begitu perhatian dan tidak tahu terjadi perubahan pada tubuh anaknya. "Tahu-tahu sudah berat. Padahal, menurut pengalaman, gejala hernia sudah akan muncul sejak awal," ujar Muljono. Nah, mulai sekarang, bukan cuma tingkah laku si kecil saja yang harus diamati, tetapi juga dengan perubahan tubuhnya.  

Hasto Prianggoro /nakita