Hati-hati bila anak demam dibarengi munculnya bercak merah di sekitar tubuh. Jangan dianggap enteng, Bu.
Hari itu, di rumah keluarga Ibu Niken terjadi kepanikan. Pasalnya, kulit Nandia (13 bulan) berbercak merah, bahkan seperti menghitam. "Memang, beberapa hari ini dia panas tinggi. Tapi, saya pikir dia demam biasa saja," ujar Ibu Niken dengan rasa bersalah.
Ternyata, dari pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Nandia terkena campak. "Hal itu bisa saja terjadi. Memang adakalanya penyakit campak tak terlihat karena campaknya belum keluar," ujar DR.Sri Rezeki H. Hadinegoro, Dr. Sp.A(K), dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Apa yang dialami Ibu Niken kerap juga dialami ibu-ibu lain. Mari kita mengenal campak lebih jauh, agar tak langsung panik saat menghadapinya.
PNYEBABNYA ADALAH VIRUS
Penyakit campak/measles disebabkan oleh virus Morbili. Pada tahun 60-an, di Amerika campak merupakan penyakit yang mengakibatkan kematian 400 balita setiap tahunnya. Gejala campak memang agak sulit dideteksi secara dini. Karena, gejala campak, seperti batuk, pilek, dan demam, menurut Sri, hampir sama dengan penyakit flu biasa. "Padahal, campak merupakan penyakit infeksi yang berbahaya." Bahkan, gejala munculnya bercak merah di kulit pun hampir mirip dengan karena keracunan obat atau alergi karena dingin.
Gejala awal penyakit campak ini dimulai dengan adanya batuk-batuk. Lalu, 1-2 hari kemudian timbul demam yang tinggi dan turun naik berkisar antara 38-40 derajat, selama lima hari. Biasanya dibarengi dengan mata merah dan seperti berair.
Pada saat itu pula, biasanya muncul bintik putih seperti Koplik spot di sebelah dalam mulut. Dan ini biasanya akan bertahan 3-4 hari. Kadang-kadang juga disertai dengan munculnya diare. Memasuki hari kelima demamnya akan tinggi sekali. "Pada waktu itulah, bercak merah mulai keluar."
Bercak merah campak berbeda dengan bercak biang keringat, misalnya. Karena, biang keringat tidak dibarengi dengan demam. Bercak-bercak merah ini muncul secara bertahap dan merambat. Lokasi "khusus" ini biasanya muncul pertama kali di belakang kuping, leher, dada ke bawah, tangan, kaki lalu ke muka.
Jadi, terang Sri, bercak-bercak merah ini tak sekaligus muncul ke seluruh tubuh. Perlu waktu, biasanya seminggu barulah memenuhi seluruh tubuh. Tetapi, jika daya tahan tubuh anak cukup bagus bercak merahnya tak terlalu menyebar atau tak terlalu penuh. Umumnya jika bercak merah ini sudah keluar, demamnya akan turun dengan sendirinya. Usai itu, kulit kemudian menjadi hitam bersisik, kira-kira selama 2 minggu. Timbul warna kehitaman itu merupakan periode penyembuhan. Lama-lama tanda hitam itu akan rontok, hilang atau sembuh dengan sendirinya.
Yang jelas, bercak-bercak merah ini menimbulkan gatal luar biasa. Yang dikhawatirkan, kata Sri, timbul infeksi karena anak menggaruk dengan tangan yang tidak bersih. Infeksi ini muncul seperti bisul-bisul kecil bernanah. Ditambah lagi kebiasaan yang tidak benar dari para ibu ini, yang tidak memandikan anak yang sedang terkena campak. "Padahal anak yang campak, bila panasnya sudah turun tetap harus dimandikan," tandas Sri. Minimal, dilap handuk basah untuk membersihkan keringatnya. Dan, usahakan untuk menggunakan sabun bayi yang tak terlalu merangsang kulit atau yang tak terlalu keras. Gosoklah seluruh bagian tubuhnya seperti biasa, asal tidak terlalu keras. Justru, bila anak tak dimandikan, anak akan berkeringat dan tentu rasanya lebih gatal lagi. "Dengan mandi anak akan merasa nyaman. Nah, untuk mengurangi rasa gatalnya, sehabis mandi bisa dibedaki dengan salycyl talc," papar Sri.
KOMPLIKASI