Deteksi Dini Mata Juling

By nova.id, Sabtu, 15 Mei 2010 | 18:04 WIB
Deteksi Dini Mata Juling (nova.id)

Juling juga tidak mengenal perbedaan strata sosial maupun ekonomi. "Bisa menimpa anak perempuan atau laki-laki. Banyak anak yang juling berasal dari orangtua yang tidak juling. Yang penting adalah bagaimana kita mengenali dan melakukan tindakan supaya fungsi mata tidak terganggu. Kalau ditemukan lebih dini, maka 100 persen bisa dipulihkan, kok," ujar Ginting.Terapi Mata Juling

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah anak juling atau tidak. Tentu, yang paling baik adalah membawanya ke dokter. Beberapa tips dari Dr. Abdul Manan Ginting di bawah ini bisa membantu untuk mengetahui apakah anak juling atau tidak:

* Hirsberg Test

Caranya dengan menyenter kedua mata dari jarak sekitar 50 cm. Kemudian lihat, di mana titik cahaya lampu senter. Kalau kedua titik cahaya berada di tengah mata, berarti mata normal (ortho).

Selain mengarahkan tepat dari depan, tes ini juga bisa dilakukan dengan menggerakkan lampu senter ke kiri atau ke kanan. Yang normal, letak titik selalu simetris. Kalau lampu senter diarahkan miring ke kanan, maka kedua titik cahaya di mata pun dua-duanya ke sebelah kanan. Kalau titik cahaya satu di tengah dan satu di pinggir, maka kemungkinan besar anak juling.

* Cover Uncover Test

Tes ini biasanya untuk anak yang lebih besar, misalnya setelah usia 1 tahun. Caranya, dengan menggunakan lampu senter atau boneka yang diletakkan di muka anak. Kemudian mata kiri dan kanan kita tutup bergantian.

Pada mata normal, mata tidak akan bergerak dan tetap menghadap ke arah lampu senter atau boneka. Ini berarti fungsinya bagus. Otak akan berkata, "Kamu lihat ke senter/boneka itu!" Kalau bergerak pada waktu tutupnya dipindahkan, maka kemungkinan besar ia juling.

* Menutup Satu Mata

Caranya, tutuplah sebelah mata anak. Misalnya, mata kanannya. Jika mata kanannya jelek, maka ketika ditutup, anak tidak akan marah atau mencoba menepis tangan yang menutupi matanya tersebut. Anak akan marah ketika Anda menutupi mata kirinya, karena penglihatannya terhalang. Ini menunjukkan bahwa mata sebelah kanannya tak baik.

Selain tes untuk mengetahui apakah anak juling, tes ini juga penting, karena ada anak yang tidak juling tetapi salah satu matanya tidak melihat. Misalnya, anak yang lahir dari ibu yang menderita toksoplasma. "Matanya bagus, tapi ia tidak bisa melihat, karena bagian vital retinanya mengalami kerusakan karena parasit toksoplasma," ujar Ginting.

Hasto Prianggoro/nakita