Minyak Telon Si Penghangat Bayi

By nova.id, Senin, 12 April 2010 | 17:56 WIB
Minyak Telon Si Penghangat Bayi (nova.id)

Ramuan tradisional masih tetap jadi andalan. Bahkan kini ada yang dibuat bervariasi. Kenapa bayi perlu ramuan penghangat?

"Jangan lupa diolesi minyak telon, supaya ia merasa hangat dan wangi," ujar sang nenek mengingatkan putrinya yang tengah memandikan sang cucu

Hampir dipastikan semua ibu suka menggunakan minyak telon untuk bayinya. Ini sudah menjadi kebiasaan turun menurun. Para nenek akan mengajarkan hal yang sama bagi para putri dan menantunya.

Minyak telon biasanya dioleskan ke tubuh bayi sehabis mandi, baik pagi maupun sore, selain dengan bedak, krim, atau lainnya. Secara medis, hal ini ada baiknya. "Kendati bayi mandi dengan air hangat, ia akan merasa kedinginan ketika diangkat dari bak mandi," tutur dr. Rudy Firmansyah B. Rifai, Sp.A, dari RS Internasional Bintaro. Saat itulah bayi memerlukan penghangat untuk mengatasi rasa dinginnya.

Kendati sudah menjadi kebiasaan, pemakaian minyak telon sama halnya dengan pemakaian bedak, menimbulkan pro dan kontra. Manfaatnya jelas ada, namun efeknya pun harus diwaspadai. Sebagian besar ahli tak keberatan dengan minyak telon, karena di dalamnya mengandung ramuan tradisional. Jadi, alami dari bahan-bahan alam dan murni tanpa campuran.

PENGHANGAT TUBUH

Seperti halnya orang dewasa, bayi pun perlu tenaga. Itu didapatnya dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya dengan minum susu atau makan. Nah, tenaga yang dihasilkan akan dibagi-bagi. Sebagian untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari, sebagian yang lain untuk mengatur suhu badan dan atau untuk pertumbuhan.

Pada orang dewasa, jika tubuh merasa kedinginan, akan timbul menggigil. Jika sampai terjadi menggigil, akan ada lemak coklat (brown fat) yang dibakar sehingga timbul kalori atau panas ekstra. Dengan demikian ia tak langsung kedinginan. Nah, perlindungan lemak coklat seperti itu tak ada pada bayi, sehingga bayi akan langsung kedinginan. Oleh karena itu, bayi harus dilindungi dari kedinginan karena tubuhnya masih sangat rentan.

Pada prinsipnya, menurut Rudy, bayi harus selalu hangat. Apalagi bayi yang masih kecil. Suhu bayi yang normal berkisar antara 34-35 derajat Celcius. "Jika bayi kedinginan, kebutuhan kalorinya akan tinggi. Tenaganya akan berkurang karena dipakai untuk melawan rasa dingin. Tenaga yang tadinya digunakan untuk pertumbuhan bayi pun akan diambil dan terkuras untuk menghangatkan badannya," jelas lulusan dokter anak FKUI pada 1989 ini.

Jadi, kebiasaan memberikan minyak telon pada bayi bermanfaat untuk memberi kehangatan pada tubuh si bayi. Dengan demikian, kalori yang digunakan bisa lebih dihemat dan bisa untuk pertumbuhan bayi. Manfaat ini sudah dirasakan oleh jutaan ibu di Indonesia. Asal ibu tahu, kebiasaan ini memang hanya dimiliki oleh ibu-ibu di Indonesia!

OBAT ANTI KEMBUNG

Selain sebagai penghangat tubuh bayi, minyak telon juga kerap digunakan bila bayi kembung atau masuk angin. Sebetulnya keadaan ini terjadi akibat gangguan pencernaan. Jika dipakaikan sesering mungkin, minyak telon bisa membantu dan ada pengaruhnya. Tapi, "Manfaatnya hanya untuk meredakan sakit. Bukan karena ada efek yang bisa mengobati kembung," kata Rudy

Ada pula orang tua yang memberi minum bayi berupa beberapa tetes minyak telon. Mereka percaya, zat-zat di dalamnya mengandung zat anti-kembung. Padahal, "Cara diminumkan itu tak dianjurkan. Soalnya, mungkin saja terjadi iritasi di dalam sehingga bayi menjadi diare," jelas Rudy.

Lagipula, minyak telon sesungguhnya obat luar, bukan obat untuk diminum. Daripada nanti si bayi jadi sakit seperti diare, tentu akan lebih baik jika pemakaiannya sesuai aturan tersebut.

CAMPURAN

"Sebetulnya minyak telon terdiri dari campuran tiga zat yaitu, minyak kelapa, minyak kayu putih dan adas," papar Rudy. Ketiga bahan tersebut dicampur dalam jumlah komposisi yang sama, sepertiga bagian. Masing-masing bahan pun berkhasiat.

Minyak kayu putih inilah yang sebenarnya berguna sebagai penghangat. Selain bermanfaat sebagai anti-sakit. Tapi kandungan minyak kayu putih hanya dalam jumlah kecil saja dalam minyak telon.

Sementara adas yang berwarna kuning, bentuknya kecil-kecil seperti jarum, juga menghasilkan minyak. Sebuah penelitian menunjukkan, aroma adas dapat merangsang syaraf dan menjadikan kerja pencernaan lebih aktif. "Wangi yang dihasilkan dari adas inilah yang khas dan aromatis. Ibu-ibu bilang, wangi bayi," ujar Rudy.

Sedangkan minyak kelapa berfungsi menyatukan adas dan minyak kayu putih tadi, di samping berguna untuk menghasilkan campuran yang lebih lembut dan tak merangsang kulit.

KULIT SENSITIF

Sebab itulah bayi lebih dianjurkan memakai minyak telon ketimbang minyak kayu putih sebagai penghangat tubuh. Minyak kayu putih, terlalu keras untuk kulit bayi yang masih sensitif. Berbeda dengan anak yang sudah kuat, bisa diberikan minyak kayu putih.

Kendati demikian, ada beberapa bayi yang kulitnya sangat sensitif. Meskipun diberi minyak telon, kulitnya tetap tak tahan. Hal ini bisa menyebabkan alergi dan iritasi pada kulit. Cirinya, "Kulit bayi yang terangsang akan berwarna merah atau timbul bintik-bintik merah dan gatal," jelas Rudy.

Jika terjadi hal seperti itu, segera hentikan kontak dengan minyak telon dan tanyakan ke dokter. Mungkin dokter akan memberikan obat atau salep.

Karena itulah, anjur Rudy, "Pemakaian minyak telon secukupnya saja, tak usah berlebihan. Umumnya bagian tubuh bayi yang diberi minyak telon adalah bagian tubuh yang paling luas. Seperti dada, perut, dan punggung. Kecuali kepala." Sedangkan tangan dan kaki biasanya jarang diolesi minyak telon. "Jangan dipakaikan di tangan bayi. Soalnya, bayi suka sekali memasukkan jari/tangan ke dalam mulutnya."

Minyak telon akan tahan di badan jika tak ada keringat berlebih. Kira-kira selama setengah hari. Tapi jika badan bayi berkeringat atau kepanasan, minyak akan cepat larut dan hilang.

Dedeh Kurniasih/nakita

Jika Bayi asuk Angin

* Setelah bayi dimandikan dengan air hangat dan dikeringkan seluruh tubuhnya, usapkan minyak telon secara merata pada bagian dada, perut, punggung, telapak kaki, dan sedikit di ketiak bayi. * Pakaikan baju yang tak terbuka serta kaus kaki. * Beri ia minuman atau makanan yang hangat dan bergizi. * Usahakan bayi bersendawa dengan cara digendong berdiri tegak sambil ditepuk perlahan-lahan punggungnya.