Mandi Yuk, Mandi

By nova.id, Rabu, 31 Maret 2010 | 17:07 WIB
Mandi Yuk Mandi (nova.id)

Bayi harus mandi. Kalau dilap saja, mana bersih! Nah, apa saja yang harus diperhatikan kala memandikan bayi?

"Aduh, Suster, saya masih ngeri memandikan bayiku. Pusarnya belum puput," ujar seorang ibu muda kala hendak meninggalkan rumah sakit. Keluhan demikian, seperti dituturkan Suster Edlina Sitorus, Kepala Urusan Perawatan Bayi dari RSIA Hermina Podomoro, kerap terdengar. Padahal, terangnya, "Anggap saja di badan bayi nggak ada apa-apanya. Kalau memandikannya tak benar atau tali pusatnya dikorek-korek, baru bisa infeksi. Nah, itu yang ibu-ibu tidak mengerti."

Menurut dr. Ade Djanwardi Pasaribu, SpA dari RSIA yang sama, kebanyakan ibu tak berani memandikan bayi karena ia belum terlatih. Makanya, "Setelah melahirkan, sang ibu sebaiknya belajar pada suster di rumah sakit tentang bagaimana cara memandikan bayi dan minimal pernah sekali memandikannya," anjur Ade pada kesempatan terpisah.

DUA KALI SEHARI

Pada dasarnya, memandikan bayi merupakan perawatan kulit bayi. Dengan mandi, terang Ade, akan menghilangkan keringat yang menempel di kulit bayi dan penguapan lewat kulitnya pun jadi lebih bagus. "Bila tak dimandikan, penguapan melalui kulitnya tak baik. Bisa menyebabkan biang keringat, lalu timbul gatal-gatal, bahkan sampai infeksi kulit," tutur lulusan FK Unpad ini.

Lagipula dengan membiasakan bayi mandi, lanjut Ade, nantinya sebagai tahap untuk mengenal lingkungan di luar dirinya. "Kebiasaan memandikan teratur sejak dini juga akan berpengaruh pada saat si anak besar. Anak jadi nggak takut mandi. Apalagi pada dasarnya anak atau bayi tak ada yang enggan mandi. Malahan kalau orang asing, bayinya sudah dibawa berenang," tuturnya.

Edlina menegaskan, "Bayi harus mandi selama ia sehat dan tak ada masalah." Mandi pun jangan hanya sekedar dilap dengan air hangat karena kurang bersih, kecuali si bayi sedang sakit. Sebaiknya bayi dimandikan dua kali sehari, anjur lulusan SPR RS DGI Tjikini ini, "Pagi jam tujuh agar tak terlalu kepagian dan tak membikin si bayi kedinginan. Lalu sore pukul empat."

AIR HANGAT ATAU DINGIN

Umumnya bayi dimandikan dengan air hangat. Karena, seperti dituturkan Ade, bayi masih rentan terhadap suhu dingin. "Kalau kedinginan, metabolismenya atau pembakarannya akan meningkat. Jadi, makanannya habis untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga bisa membuat si bayi sakit," terangnya.

Ade tak menentukan sampai usia berapa bayi harus dimandikan dengan air hangat. "Yang penting, sesuaikan dengan keadaan si bayi dan keadaan cuaca," katanya. Keadaan bayi, maksudnya setelah si bayi bisa mengatur suhu tubuhnya. Juga, seperti dikatakan Edlina, jika bayi sering kena biang keringat. "Kalau selalu dimandikan pakai air panas, biang keringat akan bertambah banyak," katanya.

Sedangkan cuaca, misalnya jam empat sore cuacanya panas, maka si bayi boleh dimandikan dengan air dingin. "Tapi kalau takut bayinya akan kedinginan dimandikan dengan air dingin, ya, pakailah air hangat," kata Ade. Atau pagi hari saat hujan, sebaiknya tentu dimandikan pakai air hangat.

Menurut Edlina, biasanya bayi bisa "dilepas" mandi dengan air dingin jika usianya sudah dua bulan. "Tapi memandikannya jangan di ruangan ber-AC, ya," katanya mengingatkan, "Atau, matikan AC-nya kala si bayi dimandikan agar tidak kedinginan." Jangan pula langsung memandikan si bayi kala ia baru habis diajak jalan-jalan atau pulang dari bepergian.

Perlengkapan Yang Disiapkan

* Bak Mandi Isi bak mandi bayi dengan air hangat. Ukurannya setinggi setengah bak mandi bayi.

* Waslap Sediakan dua waslap. Satu untuk sabun dan satu lagi untuk sampo.

* Baskom Plastik Sediakan dua baskom plastik kecil. Isi dengan air untuk membilas sabun dan samponya.

* Sabun Gunakan sabun khusus bayi dari jenis yang tak menimbulkan iritasi pada kulit tubuh bayi. Sekarang banyak sabun hypoallergic yang bisa dipakai. Iritasi bisa menimbulkan alergi, biasanya terjadi bintik-bintik kecil pada kulit yang bisa menjadi eksim. Reaksinya pada bayi cepat tampak tapi sangat individual sifatnya, tergantung bayinya. Karena itu, berhati-hatilah memilih sabun.

* Sampo Seperti sabun, hindari sampo yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit kepala bayi. Sebaiknya keramas pada bayi dilakukan seminggu sekali.

* Kasa Steril Bila tali pusat bayi belum puput, sediakan kasa steril. Rendam dalam alkohol 70 persen. Kasa ini digunakan untuk membungkus pangkal tali pusat setelah si bayi usai dimandikan.

Kasa juga bisa digunakan untuk membersihkan lidah bayi. Gulungkan kasa di jari telunjuk dan basahi dengan air hangat, lalu peras airnya. Masukkan jari berkasa itu ke mulut bayi dan bersihkan lidahnya secara lembut. Lakukan setiap pagi sebelum bayi dimandikan.

* Kapas Steril Kapas yang disediakan sebaiknya sudah digodok air mendidih dari jauh-jauh hari dan dikeringkan. Simpan dalam toples setelah dibentuk bulatan-bulatan kecil. Kapas ini bisa digunakan bersama kasa untuk membersihkan mulut bayi.

Selain mulut, kapas digunakan untuk membersihkan mata bayi. Basahi dengan air hangat, lalu bersihkan mata bayi dari arah luar ke dalam karena kotoran mata ada di bagian dalam.

Kapas yang sudah dibasahi air hangat juga digunakan untuk membersihkan alat kelamin. Dimulai dari bagian depan baru ke belakang. Sebaiknya alat kelamin dibersihkan sebelum bayi dimandikan, sehingga air mandinya tetap bersih. Sesudah mandi, boleh dibersihkan lagi.

Baik kapas maupun kasa digunakan sekali pakai. Selalu sediakan sebelum bayi dimandikan.

* Cotton budsDigunakan untuk membersihkan telinga bayi, sebelum atau sesudah bayi dimandikan.

* Betadine Perlu disediakan bila tali pusar sudah puput dan bagian dalamnya belum kering betul. Betadine diberikan setiap habis mandi selama 3 hari.

* Minyak Telon Setelah dikeringkan sehabis mandi, bayi biasanya diberi minyak telon untuk menghangatkan badannya. Oleskan sedikit saja di perut dan boleh juga di punggung. Begitupun bila terlihat perut bayi kembung dapat diolesi minyak telon

* Krim Boleh disediakan untuk dipakaikan di lipatan-lipatan seperti paha agar kulitnya tak lecet.

* Bedak Sejumlah dokter tak menganjurkan bayi diberi bedak. Sebab jika diberikan terlalu banyak (tebal) bisa menjadi daki, bercampur keringat akan menggumpal dan bisa merangsang penyakit kulit (dermatitis). Jadi, pakaikan tipis-tipis saja. Bedaknya pun khusus untuk bayi. Sebelum pakai bedak, kulit bayi harus sudah kering betul.

* Perlak Untuk alas mandi bayi kecil dan alas lainnya.

* Handuk Sediakan handuk besar dan lembut. Letakkan dalam keadaan melebar di atas meja ganti popok atau di atas tempat tidur.

* Pakaian Ganti Siapkan baju dan popok/celana ganti. Jika si bayi belum bisa duduk, susunlah pakaiannya dalam keadaan siap pakai di atas tempat tidur. Mula-mula perlak, alas perlak, bedongan (bila perlu), baju, lalu popok. Sarung tangan dan kaki (bila perlu) letakkan tak jauh dari susunan tersebut.

Pemakaian bedong dan sarung tangan/kaki hanya bila perlu. Karena sebaiknya bayi tak dibiasakan dibedong agar bisa bebas bergerak. Tangan dan kakinya juga dibiarkan telanjang agar bayi mengembangkan indera perabanya. Lagipula, bila tangan, kaki, dan tubuhnya dibungkus, kita tak bisa melihat jika ada sesuatu kelainan pada si bayi.

* Perlengkapan Lain Gunting, sisir, termometer untuk mengukur suhu tubuh bayi sebelum dimandikan, dan handuk kecil.

Cara Memandikan

Setelah semua perlengkapan disiapkan dan si kecil sudah dibersihkan mulut, mata, telinga serta kelaminnya, ia pun siap dimandikan. Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Taruh bayi di atas perlak. Lepaskan kasa pembungkus pangkal talit pusat bila tali pusatnya belum puput.

2. Tutupi tubuh bayi (bisa digunakan kain bedong atau handuk kecil yang lembut) agar tak kedinginan karena Anda akan mengeramasi kepalanya lebih dulu sebelum membasuh tubuhnya dengan air dan menyabuninya.

3. Pegang bagian punggung dan leher bayi dengan telapak tangan kiri sementara ibu jari dan telunjuk menutup telinga kanan dan kiri si bayi agar tak kemasukan air.

4. Dengan tangan kanan, basuh kepalanya pakai air dari baskom pertama. Tuang sedikit sampo ke rambutnya, lalu keramasi dengan lembut. Hati-hati terhadap ubun-ubunnya yang masih sangat lembut. Juga jaga jangan sampai sampo mengenai mata bayi.

5. Ambil waslap pertama, celupkan ke dalam air di baskom pertama, lalu bilas kepalanya dengan lembut.

6. Selanjutnya buka penutup tubuh bayi, basuh tubuhnya dengan air dari baskom kedua. Sabuni bagian depan tubuhnya. Tak apa-apa bila tali pusatnya yang belum puput terkena air atau sabun.

7. Perlahan-lahan lepaskan telapak tangan Anda dari leher si bayi, lalu miringkan tubuhnya ke kiri dan kanan dengan memiringkan kepalanya untuk menyabuni bagian belakang tubuhnya. Selanjutnya pegang tangan kanan si bayi berganti dengan tangan kiri, kaki kanan dan kiri untuk disabuni pula. Lakukan secara lembut.

8. Ambil waslap kedua, celupkan ke dalam air di baskom kedua, lalu bilas tubuh si bayi.

9. Setelah itu angkat si bayi untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya. Sangga punggung dan lehernya dengan lengan kiri sementara telapak tangan Anda menyangga ketiak kirinya. Lakukan bilasan terakhir dengan membasuh seluruh tubuhnya, dimulai dari bagian kepala. Usahakan jangan lama-lama agar si bayi tak kedinginan.

10. Setelah tak ada lagi tersisa bekas busa sabun dan sampo, angkat si bayi dan letakkan di atas handuk yang telah disiapkan, tepat di tengah-tengah. Tutup tubuh bayi dengan bagian handuk di sebelah kiri dan kanan, lalu keringkan kepalanya dengan "sisa" handuk di bagian atas. Setelah itu keringkan seluruh tubuhnya, tangan dan kaki.

11. Pindahkan si bayi ke susunan pakaiannya. Perhatikan tali pusatnya. Bersihkan dengan cotton buds yang telah dibasahi alkohol 70 persen bila terdapat kerak di pinggiran pusar maupun kotoran di bagian dalamnya. Lalu libat pangkal tali pusat dengan kasa steril yang sudah dicelup alkohol 70 persen.

12. Olesi perut dan punggung bayi dengan minyak telon. Beri bedak. Boleh juga diberi krim pada daerah lipatan paha.

13. Setelah itu pakaian popoknya, baru kemudian bajunya. Selanjutnya sisiri rambutnya. Nah, si kecil sekarang sudah bersih dan wangi.

14. Bila bayi menangis terus sehabis mandi, boleh dibedong sebentar untuk menghangatkan tubuhnya. Kira-kira satu jam, lalu buka bedongnya agar ia bebas bergerak.

Tambahan:

* Anda dapat mendudukkan si bayi di bak mandinya bila ia sudah dapat duduk, sehingga lebih memudahkan saat dimandikan. Bila ia belum bisa duduk sendiri, sangga bagian belakangnya dengan lengan kiri sementara tangan Anda menyangga ketiak kirinya.

* Bila si kecil sudah bisa berdiri, lebih mudah lagi. Ia bisa diajak mandi di kamar mandi orang dewasa. Tapi hati-hati dengan lantai kamar mandi. Jangan sampai si kecil tergelincir

Dedeh Kurniasih/nakita