Kenali Yang Benar Untuk Bayi (1)

By nova.id, Selasa, 16 Maret 2010 | 17:47 WIB
Kenali Yang Benar Untuk Bayi 1 (nova.id)

Kenali Yang Benar Untuk Bayi 1 (nova.id)

"Foto: Agus Dwianto/Nova "

Bagi pasangan baru, memiliki bayi ibaratnya mempunyai ribuan pertanyaan. Dari mulai perubahan mood, tingkah lakunya, gejala yang ditenggarai sebagai penyakit, makanan, dan lain-lain. Lantas timbul lagi pertanyaan lain, seperti bagaimana mengatasinya. 8 pembeda mana mitos dan fakta mengenai bayi baru lahir berikut ini siap menjawab pertanyaan Anda.

Ingus Berarti Infeksi?

Kabarnya, ketika hidung bayi mengeluarkan lendir berwarna hijau atau kekuningan, kemungkinan yang terjadi adalah dia mengidap infeksi sinus dan membutuhkan antibiotik. Padahal, biasanya infeksi sinus baru terjadi setelah bayi mengeluarkan ingus berwarna tadi setelah 10-14 hari tanpa adanya tanda-tanda akan sembuh.

Sebenarnya infeksi lain juga bisa mengakibatkan hidung mengeluarkan lendir hijau atau kuning, tak hanya infeksi sinus. Hanya, jika infeksi sinus bisa disembuhkan dengan antibiotik, yang lainnya tidak. Jadi, jika lendir tadi belum terjadi selama 10-14 hari, jangan terburu-buru menyimpulkan itu adalah infeksi sinus. Mungkin saja, bayi Anda terkena demam biasa. Juga jangan menganggap antibiotik sebagai solusi satu-satunya jika anak meler.

Atasi Demam

Demam jika belum mencapai suhu 40-41 derajat Celcius masih tergolong tidak membahayakan dan bukanlah penyakit melainkan gejala yang menyertai ketika tubuh bayi melawan infeksi.

Untuk memberikan gambaran umum, kapan harus membawa bayi ke dokter ketika demam menyerang, ikuti panduan ini. Periksakan ke dokter anak jika usianya di bawah 3 bulan dan temperatur anusnya di atas 40 derajat Celcius, lalu ketika berusia 3-6 bulan dengan panas tubuh di atas 38,5 derajat Celcius, dan suhu tubuh di atas 39,5 derajat Celcius pas bayi berumur di atas 6 bulan.

Untuk anak yang lebih tua usianya, Anda bisa melihat seberapa berbahaya demam yang menyertainya dari tingkah lakunya. Kalau tetap aktif dan lincah, tanpa susah bernafas, tidak terganggu makan dan tidurnya, tak perlu khawatir. Atau ketika suhu tubuhnya turun begitu diobati dengan istirahat di rumah, belum perlu pergi ke dokter.Jangan salah memprediksi juga, jika suhu badan bayi normal kembali namun mood-nya terganggu (susah bangun, gampang marah atau menangis), detak jantungnya tak beraturan, menolak makan dan minum, dan terjadi dalam jangka waktu 24-48 jam, ini artinya bayi masih sakit.

Tumbuh Gigi

Mitos yang berkembang adalah jika bayi mulai tumbuh giginya maka rentetan penyakit seperti demam, diare, muntah, hingga ruam akibat pemakaian popok. Benarkah ini? Jawabannya, salah. Tumbuh gigi memang menyebabkan anak sering terbangun di malam hari dan cerewet. Tapi, jika saat tumbuh gigi diiringi demam, maka kemungkinannya, ini karena infeksi virus, yang memang biasa terjadi di umur kala anak tumbuh gigi.Gigi pertama anak akan tumbuh sekitar usia 6 bulan, diawali dengan 2 gigi bawah diikuti 4 gigi atas dengan perkiraan 4-8 minggu setelahnya. Pertumbuhan gigi ini akan terus bertambah 4 gigi selama 4 bulan sekali.Masalah yang muncul ringan, kok. Anak akan meneteskan air liur terus menerus dan keinginan kuat untuk mengunyah benda keras. Meski kadang, anak juga bisa merasa kesakitan (namun ringan), gusi pun membengkak dan lebih lembut dari biasanya. Yang bisa dilakukan adalah memberikan benda yang bisa ia gigit. Biasanya tersedia di toko perlengkapan bayi, bentuknya seperti cincin dan kenyal.

Merebus Botol

Semua tahu kalau higienitas memegang peranan utama untuk menjaga kesehatan, begitu juga dengan bayi. Hal yang paling dasar seperti botol minum bayi bisa menjadi tolak ukur ketelitian dan kesiapan dalam menjaga kebersihan. Merebus botol dengan air panas tak hanya perlu dilakukan, melainkan wajib!Sekalipun air yang digunakan sudah melewati proses penyaringan, merebus botol dengan air panas lebih menjamin. Jadi jangan lupa merebus dengan air panas setiap kali akan digunakan selama 5 menit sebelum membuat susu untuk bayi Anda.

Beri Makanan Agar Lelap

Mitos ini sama sekali tidak benar. Yang membuat anak mudah tidur dengan waktu teratur adalah faktor kebiasaan yang ditanamkan sejak dini bukan lapar. Pengecualiaan adalah bagi bayi yang baru berusia 3-4 bulan, mereka memang masih sulit tidur di malam hari.Makanan bagi bayi umur 4-6 bulan adalah Air Susu Ibu (ASI), jadi jangan paksakan memberi makanan padat. Memaksakan hal ini pada anak, hanya akan membuatnya alergi terhadap makanan. Pasalnya sistem pencernaan bayi belum sepenuhnya berkembang pada awal-awal usianya. Alasan lainnya adalah menghindari bayi terlalu kenyang sementara dia belum bisa memberi reaksi verbal atau penolakan secara kasat mata dan menghambat kemampuan menelan bayi sehingga mungkin sekali bayi bisa tersedak.

Manfaat Baby Walker

Memang tak ada salahnya menggunakan baby walker, yang keliru adalah menganggap alat ini (tipe moda otomatis) bisa membantu bayi lebih cepat berjalan. Kenyataannya, ketika bayi belum lancar berjalan dan diberi alat ini, risiko kecelakaan semakin terbuka lebar. Lebih baik beri baby walker biasa yang lebih aman dan tentunya selalu awasi buah hati ketika dia menggunakan alat ini dan jauhkan dari tempat yang tinggi dan yang membahayakan.

Belajar Buang Air

Kapan waktu yang tepat untuk memberikan potty train alias melatih Si Kecil buang air sendiri? Secara umum, pada umur 18 bulan hingga 3 tahun, anak sudah bisa dilatih. Tapi, yang lebih akurat adalah ketika anak sudah menunjukkan kesiapan fisik, dan ini berbeda pada tiap anak.Tanda lain yang bisa dilihat adalah ketika anak sudah mulai tidak ngompol, setidaknya 2 jam sekali dan pada waktu tertentu, sudah mempunyai jadwal rutin buang air besar, tidak nyaman dengan popok yang kotor, bisa mengikuti petunjuk mengenai penggunaan toilet, dan meminta memakai celana dalam biasa.

Jika anak sudah menunjukkan perilaku ini, pujilah dia dan semangati untuk bisa buang air sendiri dimulai dengan mengajarkannya potty training.

Terlambat Bicara

Anak Anda masih belum lancar berbicara tak seperti anak seusianya? Pergilah ke dokter ahli THT juga dokter anak untuk berkonsultasi dan mengetahui apa penyebabnya. Sebab, jika dibiarkan berlarut-larut, akan menimbulkan efek domino. Antara lain, pada kemampuan bersosialiasinya. Kalau anak memang membutuhkan bantuan khusus, bukankah lebih baik jika dilakukan dari dini? Selain berbicara, kemampuan motorik lain yang harus diawasi perkembangannya adalah berjalan dan berdiri dari duduk.

Astrid Isnawati (dari berbagai sumber)