2. Tawarkan peneguhan, dorongan semangat, dan dukungan. Berkenanlah untuk memberikan penenang lewat kata-kata penghiburan atau sikap fisik yang menenteramkan. Tapi jangan putus asa bila si remaja menolak niat baik Anda atau bahkan marah. Hal ini merupakan reaksi normal dari penyandang stres. Sabarlah dan biarkan si anak mengetahui bahwa Anda bersedia untuk menolong bila dibutuhkan.
3. Doronglah mereka untuk ikut ambil bagian dalam aktivitas yang biasanya mereka sukai. Cobalah ciptakan hubungan sedemikian rupa sehingga si remaja merasa nyaman untuk mendatangi Anda bila ia membutuhkan pertolongan. Adalah sudah cukup membantu apabila mereka bisa curhat.
4. Pengalaman konkret adalah contoh yang paling efektif. Maka, ceritakanlah bagaimana Anda menghadapi persoalan dalam hidup selama ini. Katakah dengan jelas bahwa Anda senang membahas kesulitan-kesulitan yang dia hadapi. Bantu remaja belajar dan mempraktekkan kemampuan memecahkan masalah serta mengembangkan kemampuan sosial. Berikan saran tentang cara-cara mengatasi situasi sulit. Buatlah mereka memahami bahwa mereka dapat mengatasi masalah dengan cara yang berbeda.
5.Tolonglah mereka untuk belajar mengendalikan emosi. Misalnya berjalan-jalan, bermain bola basket, mendengarkan musik, atau bercakap-cakap dengan seseorang.
6. Bantulah mereka untuk mengembangkan cara pandang yang berbeda. Bimbinglah mereka untuk melihat sisi positif, memastikan pada diri sendiri, agar dapat mengendalikan emosi diri sendiri.
7. Tolonglah mereka untuk belajar serta menggunakan kemampuan dalam aktivitas-aktivitas yang baru. Berilah mereka kesempatan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Cara ini dapat membantu para remaja mengisi ulang baterai mereka.
Menolong seorang remaja bermasalah kadang-kadang dapat membuat Anda merasa putus asa atau frustrasi. Perhatikanlah tingkat stres Anda dan jagalah diri baik-baik. Jangan ragu untuk mencari pertolongan dari orang lain, lebih-lebih bila Anda merasa pusing dan tidak dapat menghadapi si anak.
Seorang guru bimbingan dan penyuluhan di sekolah (guru BP) dapat memberikan informasi dan nasihat yang bermanfaat. Atau, bila perlu, Anda dapat meminta nasihat ulama, pusat kesehatan mental setempat, ahli perkembangan anak, dan sebagainya
Kiriman: Nusya