Mengusir 'si Apek'

By nova.id, Jumat, 29 Januari 2010 | 18:25 WIB
Mengusir si Apek (nova.id)

Mengusir si Apek (nova.id)

"Foto: Dok. NOVA "

ASAL BAU* BAJU BARUBaju yang masih baru biasanya berbau seperti cat tembok. Setelah dikenakan, bukannya makin hilang, malah semakin tidak enak setelah bercampur dengan keringat. Penyebabnya berasal dari bahan kimia di kain. Terutama akibat pewarnan. Produksi garment umunya memang tidak mencuci kain lebuh dulu sebelum dijahit agar serat dan tenunan bahan tidak berubah atau menyusut.

* CUCIAN KURANG BERSIH ATAU BELUM KERINGKotoran yang masih melekat di busana juga bisa mencetuskan bau tidak enak. Misalnya, karena saat dicuci tidak bersih betul. Atu bisa jadi cuciannya sudah bersih, tetapi belum terlalu kering sudah diangkat. Celaka lagi bila setelah diangkat, pakaian yang kurang kering itu ditumpuk berjam-jam.

* PERAWATAN YANG KURANG BAIKBaju yang sudah anda miliki tidak mungkin hanya dipakai sekali, bukan ? Penyimpanan yang terlalu lama dalam lemari akan menimbulkan bau yang tidak enak. Karena aroma kayu akan melekat pada pakaian Anda dan menjadikannya apek.

CARA MENGHILANGKAN DAN MENCEGAH BAU- Bila Anda memiliki baju baru, sebaiknya dikenakan setelah dicuci terlebih dahulu. Karena bau yang ditimbulkan bahan kimia pada kain atau debu selama baju terpajang di toko, tidak akan mungkin tersamarkan dengan bau parfum And, sekalipun merek pewangi tersebut berkualitas baik dan amat mahal harganya. Lagi pula bukan tidak mungkin bahan kimia dan debu yang masih menempel tersebut menimbulkan hawa panas pada tubuh atau bahkan alergi.

- Dalam proses pencucian ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Usahakan membilas terlebih dahulu pakaian kotor untuk membuang sebagian debu dan keringat yang menempel. Lebih baik jika dilakukan lebih dari satu kali. Rendam selama lebih 1 jam pakaian tadi dalam air dengan jumlah deterjen yang cukup (kurangnya deterjen akan menyulitkan proses pencucian. Sedangkan kelebihan deterjen dan kelamaan waktu merendam, membuat warna baju memudar. Juga serat benang akan lapuk lebih dini). Saat menguceknya, jangan asal-asalan. Terutama di seputar leher dan bagian yang berlapis. Perhatikan saat bilasan akhir, air harus sudah betul-betul jernih. Setelah itu bila mau, reendam baju dalam dalam air yang dibubuhi pewangi pakaian.

Untuk memperlama usia pakaian , pemerasan pakaian dalam berlapis busa atau pakaian berbahan tebal semisal jeans, jangan diplintir. Peras saja seadanya dari atas ke bawah, lalu gantungkan dalam keadaan lepas (tidak berlipat). Bila pemerasan menggunakan mesin cuci, lepatkan lebih dulu pakaian tersebut, atau gulung rapi.

- Dalam situasi apa pun, pakaian yang dijemur harus telah benar-benar kering saat diangkat. Sewaktu berada di gantungan, beri jarak secukupnya agar panas dan angin menyebar rata. Jika terpaksa harus diangkat saat belum kering benar, jangan digantung rapat-rapat atau dibiarkan saling tumpuk. Siapkan gabtungan darurat yang memadai di dalam rumah. Yang juga perlu diingat, jangan pernah menggantung pakaian dekat tempat Anda memasak. Asap dan aroma akan mudah melekat.

- Baju dalam lemari sebaiknya juga diperhatikan. Sesekali, bereskan lemari dan biarkan dalam keadaan terbuka. Keluarkan baju-baju yang ada di dalamnya. Pilah, lalu angin-anginkan di panas matahari. Yang sudah tersimpan agak lama sebaiknya dibilas dulu dengan air bersih atau sekalian dicuci. Masukkan kembali setelah semuanya rapi.

Ronald Holoang