TabloidNova.com - Hari ini adalah hari terakhir Paus Fransiskus berada di Korea Selatan. Di Negeri Ginseng ini, gereja Katolik memang sedang berkembang. Di sana, gereja diketahui memiliki lebih dari 5,4 anggota, yakni sekitar 10,4 persen dari total populasi.
Menghabiskan lima hari di Korea Selatan, Paus melakukan banyak kegiatan. Ia membayar upeti kepada beberapa umat Katolik pertama Korea Selatan ketika ia melakukan prosesi beatifikasi 124 warga Korea yang meninggal di abad 18 dan 19. Upacara ini diselenggarakan pada hari Sabtu (16/8) di Gwanghwamun Square di pusat kota Seoul.
Paus juga menghadiri Youth Day Asia, sebuah festival untuk orang muda Katolik dari seluruh wilayah, dan juga dijadwalkan bertemu dengan mahasiswa yang selamat dari bencana feri Sewol. Hari ini, yakni hari terakhir kunjungannya, Paus dijadwalkan mengadakan "rekonsiliasi" massa di katedral Myeong-dong di Seoul.
Di tempat ini, Paus menyampaikan pesan perdamaian untuk negara-negara Korea dan Asia Timur yang terpecah-belah.
Sayang, undangan yang telah dikirimkan oleh pejabat negara Korea Selatan kepada 10 umat Katolik Korea Utara agar menghadiri acara ini ditolak- mentah-mentah. Tidak jelas memang, berapa banyak umat Katolik yang ada di Korea Utara. Sebuah laporan Dewan HAM PBB yang dirilis pada Februari 2014 mengatakan bahwa selain dari beberapa gereja yang dikendalikan oleh negara, orang-orang Kristen di Korea Utara dilarang keras mempraktikkan agama mereka.
Wikkianto / Sumber: BBC